BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, telah memangkas dana kelurahan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat.
Akibat pemangkasan hingga Rp 700 juta itu, di lembaga kelurahan di kota dzikir dan shalawat ini tidak ada kegiatan pembangunan sama sekali.
Camat Bangkalan Kota, Cicik Fidyah menyampaikan, pemotongan pada semua anggaran tersebut karena dialihkan ke penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Hal itu terjadi pada semua kelurahan di kota salak ini.
“Semua lurah di potong sampai Rp 700 juta karena virus Corona, di kecamatan kami ada tujuh lurah,” kata Cicik, sapaan akrabnya, Rabu, 24 Juni 2020.
Diketahui, ada delapan kelurahan di Bangkalan ini. Tujuh di antaranya terletak di kecamatan Kota, yaitu Kelurahan Bancaran, Demangan, Kemayoran, Kraton, Mlajah, Pangeranan dan Pejagan. Sedang satu kelurahan lain ada di kecamatan Burneh, yaitu kelurahan Tunjung.
Akibat dari pemangkasan pada semua anggaran itu, pihaknya berusaha memberikan pengertian kembali kepada masyarakat di kecamatan kota terkait pemotongan itu. Karena jika tidak, mereka akan mempertanyakan kenapa bangunan fisik itu tidak dilaksanakan.
“Kita harus meredam masyarakat, karena sudah masuk perencanaan untuk pembangunan fisik. Karena pasti ditanya nanti,” tuturnya.
Lalu, jika dana kelurahan dipotong semua, bagaimana gaji pegawai?
Pihaknya menyampaikan, dana kelurahan dengan biaya operasional berada di posisi yang berbeda. Jadi kata Cicik, anggaran yang menyangkut gaji THL, pembayaran listrik hingga pembelian BBM tidak ada pemangkasan.
“Bayar gaji, listrik dan BBM tidak dipangkas. Dibedakan keduanya. Jika dana kelurahan ke pembangunan,” katanya. (MAHMUD/ROS/DIK)