BANGKALAN, koranmadura.com – Ditengah wabah virus Corona, pemerintah pusat, melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melanjutkan bedah rumah melalui program Bantuan Simultan Perumahan Swadaya (BSPS)
Program mega proyek yang akan membedah rumah milik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) itu, diharapkan bisa mendorong keswadayaan dalam peningkatan kualitas hidup keseharian
BSPS itu juga termasuk program Padat Karya Tunai (PKT). dalam pelaksanannya akan melibatkan banyak tenaga kerja. Diantaranya mulai dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Koordinator Fasilitator (KORFAS), dan tenaga tukang yang diambil dari penduduk setempat.
Program itu akan menjangkau 4.745 lokasi dengan anggaran untuk bantuan bahan bangunan dan upah tukang sebesar Rp. 2,49 triliun. Hal itu, tersebar 317 Kabupaten, 1.681 Kecamatan dan 4.745 Desa di 33 Provinsi, termasuk di Jawa Timur
Salah satu kabupaten yang mendapatkan program BSPS tersebut yaitu Bangkalan yang terletak di paling barat Pulau Madura ini. Lalu bagaimana tindak lanjut dari program itu?
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) R. Zainal Arifin menyampaikan, di Pulau Madura ini ada tiga kabupaten yang mendapat program BSPS itu. Diantaranya, Bangkalan kota salak, Sampang kota bahari dan Sumenep kota keris.
Total bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah pusat sebanyak 1500 unit rumah untuk di tiga kabupaten. Namun untuk di Bangkalan sendiri, Aek belum bisa memastikan jumlahnya, karena masih dalam tahap rekrutmen dari pemerintah pusat.
“Infonya 1500 unit rumah, itu untuk tiga kabupaten di Madura selain Pamekasan. Kemungkinan 500 setiap kabupaten, sekarang masih rekrutmen,” kata Aek, sapaan akrabnya, Selasa 9 Juni 2020.
Dijelaskan oleh Aek, setidaknya dalam pelaksaan BSPS itu dibutuhkan 14 TFL di Kabupaten Bangkalan sendiri. Sedangkan yang menentukan lolos tidaknya calon TFL itu dari pemerintah pusat.
“Sekarang rekrutmen TFL, di Bangkalan butuh 14 orang. Tapi yang melakukan rekrutmen itu dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Seperti apa BSPS itu? Aek menjelaskan, program itu tidak semuanya bantuannya dari anggaran pemerintah. Namun, sebagian dari uang yang diperuntukkan rumah MBR itu akan diambilkan dari swadaya masyarakat sekitar.
“Jika RTLH kan murni dari anggaran pemerintah, tapi BSPS ini ada sebagian dari swadaya masyarakat, baik dari tetangga atau kepala desa,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)