SAMPANG, koranmadura.com – Atap bangunan salah satu ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Sekar 2, Sampang, Madura, Jawa Timur ambruk.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Nor Alam menyatakan, atap bangunan ruang kelas di SDN 2 Gunung Sekar, diduga karena usia bangunan tersebut sudah cukup tua yakni dibangun sejak 2007 lalu dan tidak pernah mendapatkan bantuan perbaikan kembali.
“Iya Senin kemarin 1 Juni 2020, siang kemarin. Bangunan itu dibangun sejak 2007 silam dan memang tidak pernah direhab,” ujarnya, Selasa 2 Juni 2020.
Nor Alam menegaskan, peristiwa ambruknya atap ruang kelas tersebut tidak ada korban jiwa, sebab bangunan tersebut dua tahun terakhir sudah tidak digunakan oleh pihak sekolah karena kondisinya mengkhawatirkan.
“Ruang kelas itu memang lama tidak dipakai dan saat ini juga siswa masih dalam kondisi belajar dari rumah, jadi peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa,” tegasnya.
Nor Alam mengaku akan mengusulkan pada 2021 mendatang untuk mendapatkan bantuan rehab.
“Nanti kami usulkan pada 2021 mendatang, baik pengusulannya melalui DAU ataupun DAK,” janjinya.
Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gunung Sekar 2, Rohmadi mengakui jika kondisi atap ruang kelas yang roboh itu memang tidak layak untuk ditempati lantaran kondisinya memperitatinkan sejak tahun 2018 lalu. Bahkan pihaknya mengaku tidak mempergunakan kembali ruang kelas tersebut untuk kegiatan belajar mengajar.
“Sejak tahun 2018, saya jadi kepala Sekolah, ruangan tersebut sudah dikosongkan karena kondisinya sangat bahaya. Dari awal saya sudah mengajukan rehab dan sudah disurvei oleh Dinas Pendidikan, 75 persen kerusakannya dan sudah layak direhab. Tahun 2019 saya kira dapat rehab gedung, ternyata mendapatkan kamar mandi,” akunya.
Kondisi itu pun akan berdampak terhadap KBM jika sekolah kembali masuk. Sehingga pihaknya berencana menjadikan ruang perpustakaan sebagai ruang kelas.
“Sebenarnya gentengnya sudah direncanakan untuk diturunkan. Karena takut salah, jadi dibiarkan. Jelang berapa jam pulang dari sekolah Senin kemarin, sampai di rumah ada telepon dan mengatakan atap sekolah ambruk sekitar jam 14.00 WIB,” tambahnya. (Muhlis/SOE/DIK)