BANGKALAN, koranmadura.com – Setidaknya, ada empat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang ditutup. Hal itu disebabkan setelah salah satu petugas di wilayah masing-masing terpapar wabah virus Corona.
Empat Puskesmas tersebut antara lain Tanah Merah. Lalu disusul Kamal, Socah dan Tongguh. Penutupan itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang tak pandang bulu itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan Sudiyo menyampaikan, agar pelayanan kesehatan berupa rawat inap berjalan dengan baik, maka pihaknya melakukan pengalihan ke Puskesmas terdekat.
Masih kata Sudiyo, pelayanan di tingkat desa masih tetap berjalan seperti biasa. Jadi menurutnya, mayarakat yang ada di wilayah Puskesmas yang ditutup bisa datang ke Polindes ataupun Pustu.
“Jika Puskesmas ditutup, maka pelayanan rawat inap dialihkan ke terdekat. Sedangkan Polindes dan Pustu di desa tetap beroperasi,” kata Sudiyo, Senin, 29 Juni 2020.
Sementara jangka waktu penutupan keempat Puskesmas itu selama 14 hari. Karena menurut Sudiyo, masa inkubasi virus asal Wuhan, China itu selama dua minggu. Jika di luar itu, maka akan mati.
“Di Tanah Merah dari tanggal 23 Juni -06 Juli 2020. Kamal, Socah dan Tongguh dari 29 Juni – 12 Juli 2020,” paparnya.
Sementara Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan Ambar Pramudya Wardhani menyampaikan, penutupan keempat Puskesmas dalam sementara waktu itu merupakan langkah yang tetap untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Namun demikian, Ambar sapaan akrab Ambar Pramudya Wardhani meminta kepada pihak Puskesmas terdekat yang tidak ditutup, agar tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan rawat inap.
“Penutupan sesuai surat keputusan Bupati, tapi bagi Puskesmas terdekat agar melayani masyarakat melakukan rawat inap,” kata Ambar.
Selain itu, politis perempuan dari Gerindra itu mengimbau kepada masyarakat, agar tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. “Gunakan masker, sering cuci tangan, physical distancing dan sosial distancing,” imbaunya. (MAHMUD/SOE/DIK)