SUMENEP, koranmadura.com – Pasien covid 19 terbilang istimewa, sebab semua biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah, termasuk biaya pemakaman bagi pasien yang meninggal dunia.
“Pembiayaan ditanggung pemerintah, karena wabah ini merupakan bencana nasional,” kata Ferdiansyah Tetrajaya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Sumenep,
Biaya perawatan pasien kata dia cukup mahal dibandingkan perawatan pasien jenis penyakit lain. Untuk biaya test swab mencapai jutaan rupiah dalam satu kali tes.
Setiap pasien, kata dia dipastikan tidak hanya dilakukan tes sweb satu kali, terkadang sampai enam kali hingga tujuh. “Kalau tidak salah biaya swab itu Rp2 jutaan lebih, lain lagi biaya obat yang lain,” ungkapnya.
Sementara bagi pasien yang meninggal lanjut Ferdian terdapat anggaran khusus. Salah satunya untuk pembelian alat pelindung diri (APD) bagi perawat yang menguburkan, pembelian peti jenazah hingga biaya penguburan dan keperluan yang lain. “Karena kalau sudah terkonfirmasi sulit mencari orang tukang kali kubur,” ungkapnya.
Tidak hanya pasien, keluarga pasien yang sedang menjalani isolasi juga diberikan bantuan berupa sembako. Bantuan tersebut diberikan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial. “Kalau tidak dibantu kan pasti keluar rumah,” ungkapnya.
Jumlah pasien positif virus corona di Kabupaten Sumenep terus bertambah. Secara kumulatif peta sebaran Covid-19 pertanggal 13 Juni 2020 berjumla 18 pasien dari sebelumnya 16 pasien. Empat diantara mereka sudah dinyatakan sembuh. Sejumlah pasien sedang dirawat di Surabaya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menyediakan anggaran untuk penanganan, penanggulangan penyebaran virus corona sebesar Rp95,8 miliar lebih. Anggaran tersebut diberikan kepada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan RSUD Dr. Moh. Anwar serta OPD lain.
“Anggaran ini cuma sebatas penyediaan bukan untuk dihabiskan,” jelasnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)