PAMEKASAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta masyarakat tidak panik dalam hal menyikapi kasus corona. Hal ini untuk menghindari stres dan beban pikiran.
“Perlu dipahami bahwa corona ini bukan hal yang aib, jadi tidak perlu panik, tidak perlu berlebihan menyikapi karena kalau panik berlebihan menyebabkan stres, kepikiran, gak mau makan, lah hal itu akan meyebabkan daya tahan tubuh menurun, yang justru mempermudah masuknya virus,” kata Kabid Pengendalian Dan Pencegahaan, Dinas Kesehatan Pamekasan, Nanang Suyanto, Sabtu, 13 Juni 2020.
Namun demikian, kata mantan Kepala UPT Puskesmas Teja tersebut, masyarakat tetap memperhatikan dan mengikuti arahan dari pemerintah untuk mengikuti protokol Covid-19.
“Lakukan protokol di masyarakat, yaitu sering cuci tangan, pakailah masker kalau keluar rumah, hindari kerumunan atau lakukan physical distancing, kemudian jaga kesehatan dan pola yang sehat, kemudian istrihat, itu sebenarnya sudah cukup untuk melakukan pencegahan,” paparnya.
Perlu diketahui, berdasarkan peta sebaran Covid-19 di Kabupaten Pamekasan, pertanggal 13 juni 2020, jumlah ODP 531 orang dengan rincian 472 orang selesai dipantau, 59 orang sedang dipantau. Sedangkan, jumlah PDP 83 orang dengan rincian pengawasan 42 orang, selesai 23 orang, dan meninggal 18 orang.
Sedangkan positif Covid-19 56 orang dengan rincian di rawat 33 orang, sembuh 10 orang. 13 orang meninggal dunia. (SUDUR/ROS/DIK)