BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, telah menganggarkan sebesar Rp 137 miliar untuk menangani kasus virus Corona, alias Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sumber anggaran tersebut merupakan buntut dari kebijakan recofusing alias pemotongan anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab setempat.
Diketahui anggaran yang amat fantastis akan tersebar untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp 88 miliar. Sisanya, sebesar Rp 49 miliar melekat di belanja pegawai, barang dan jasa serta modal. Sedangkan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah (BHPRD) sebesar Rp 5,6 miliar, dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Rp 2,4 miliar juga inklude di selain BTT.
Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan anggaran itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, yang terdiri dari komisi D dan B melakukan pemanggilan kepada dinas terkait. Dalam kesempatan itu, turut hadir BPKAD, Dinkes, BPBD, dan RSUD Bangkalan.
Ketua komisi D DPRD Bangkalan, sekaligus pimpinan sidang, Nur Hasan menyampaikan, pemanggilan kepada beberapa OPD itu ingin memastikan, sejauh mana penggunaan anggaran untuk tanggap Covid-19 di kota salak.
“Untuk minta penjelasan kepada dinas terkait seluruh anggaran yang difokuskan penanganan Covid-19,” kata Nur Hasan.
Diharapkan bahwa, penggunaan anggaran yang sangat fantastis tersebut sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan. Selain itu, kata Nur Hasan, yang merupakan kader partai berlambang kakbah ini, dana tersebut bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Saya berharap supaya dilaksanakan secara benar. Sesuai manfaat dan kebutuhan di masyarakat,” ucapnya.
Sementara Kabid Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bangkalan, Moh. Waki menyampaikan, untuk mengetahui jumlah anggaran yang digunakan itu sebenarnya yang lebih tahu adalah di setiap SKPD masing-masing.
Namun sejauh dirinya tahu, tercatat ada sebesar Rp 3,1 miliar yang sudah direalisasikan untuk penanganan wabah virus yang berasal dari Wuhan, China. Sumber realisasi anggaran itu berasal dari BTT.
“Harus melihat satu-satu dari setiap OPD, karena melekat di setiap SKPD. Jika BTT sudah terpakai sebesar Rp 3,1 miliar. Diluar BTT harus dilihat dulu,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)