SUMENEP, koranmadura.com – Sejak dinyatakan positif terjangkit Covid-19 pada 24 April 2020 lalu, seorang warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang merupakan pasien nomor 1 hingga sekarang belum sembuh.
Pasien dari klaster Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Padahal tiga pasien lainnya yang dinyatakan positif di waktu bersamaan, yaitu nomor 2, 3 dan 4, telah dinyatakan sembuh.
Yang bersangkutan sejauh ini sudah beberapa kali tes swab. Namun hasilnya belum menunjukkan bahwa pasien belum sembuh. Kenapa?
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati menjelaskan, kondisi setiap orang yang terpapar Covid-19 tidak sama antara satu dengan lainnya. Sehingga proses penyembuhannya, dari sisi waktu, juga berbeda.
“Dugaan saya, mungkin, karena tiap orang itu kondisinya beda-beda, dan mungkin virus yang ini, virulensinya mungkin beda-beda. Tergantung lokal, cuaca, atau apa. Yang paling menentukan memang antibodi seseorang,” ujarnya, Rabu, 17 Juni 2020.
Sekadar diketahui, sejak kasus pertama diumumkan hingga sekarang, jumlah warga Sumenep yang terkonfirmasi positif Covid-19 ialah 18 orang.
Dari jumlah tersebut, seperti diumumkan Humas Gugus Tugas Covid-19 Sumenep, tujuh di antaranya telah dinyatakan sembuh, yaitu pasien nomor 2, 3, 4, 5, 8, 10, dan 11. Sedangkan sedangkan satu orang meninggal saat masih berstatus PDP (pasien dalam pengawasan), yaitu pasien nomor 18.
Saat ini kabupaten paling timur Pulau Madura telah lepas dari status sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Statusnya berubah menjadi kuning atau risiko ringan. FATHOL ALIF/ROS/VEM