SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengklaim serapan anggaran Covid-19 minim. Saat ini baru terserap dibawah 10 persen dari total anggaran yang disediakan.
“Serapan anggaran tidak sampai 10 persen. Kalau hasil amatan kami kemarin, baru sekitar 3-4 persen. Itu data riil,” kata Ferdiansyah Tetrajaya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Sumenep, Jumat, 12 Juni 2020.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menyediakan anggaran untuk penanganan, penanggulangan penyebaran virus corona sebesar Rp 95,8 miliar lebih. Anggaran tersebut diberikan kepada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Kesehatan dialokasikan sebesar Rp 19 miliar lebih, RSUD DR. Moh. Anwar sebesar Rp 21 miliar lebih.
Selain untuk dana kesehatan kata dia, anggaran tersebut juga diperuntukkan untuk jaringan pengamanan sosial seperti padat karya dan bantuan langsung tunai (BLT). Selain itu, juga untuk dampak ekonomi. “Anggaran ini sifatnya penyediaan, bukan untuk dihabiskan,” jelasnya.
Kendati begitu kata dia, serapan anggaran diperkirakan terus alami perubahan ke depan. Apalagi, saat ini ada pasien yang dirawat di Sumenep dan itu membutuhkan anggaran yang cukup besar. “Postur anggaran ini sewaktu-waktu bisa berubah,” katanya.
Untuk diketahui, di Kabupaten Sumenep jumlah pasien yang terkonfirmasi virus corona sebanyak 16 orang. Dari jumlah tersebut empat diantaranya dinyatakan sembuh. “Dari 12 pasien itu dua di antaranya dirawat di Surabaya dan 10 pasien dirawat di Sumenep,” jelasnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)