SAMPANG, koranmadura.com – Sembilan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terpaksa tertahan hingga sebulan lamanya di negara Malaysia. Hal itu disebabkan jadwal penerbangan rute Kuala Limpur-Indonesia yang terus tertunda gegara pandemi Corona.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskumnaker) Kabupaten Sampang, Sampang Agus Sumarso mengatakan, penundaan pemulangan jenazah PMI atau TKI Malaysia asal Kota Bahari tersebut lantaran seringkali tidak menemukan jadwal penerbangan pesawat dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Indonesia.
Menurut Agus, penundaan penerbangan itu akibat dampak wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), meski sebelumnya sebagian keluarga jenazah sudah mengurusi tiket penerbangan pemulangan ke kampung halamannya.
“Proses pemulangan ke kampung halamannya masih terus tertunda karena jadwal penerbangan pesawat yang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Indonesia tidak ada meski sejak awal para keluarga jenazah sudah mengurusi tiket penerbangannya. Lamanya para jenazah tertahan di negara Malaysia sebagian diketahui 22 hari hingga sebulan lamanya,” ujar Agus Sumarso, Sabtu, 20 Juni 2020.
Menurut Agus, meninggalnya para jenazah TKI Malaysia asal Sampang tersebut rata-rata karena sakit dan kecelakaan kerja. Selain itu, para jenazah yang tertunda diakuinya berasal dari daerah pantura Kabupaten Sampang.
“Sebelumnya ada sembilan jenazah yang akan dipulangkan, namun yang berhasil pulang pada 15 Juni 2020 lalu, hanya satu jenazah yakni inisial S, seorang perempuan asal Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang kota. Nah delapan jenazah sisanya masih terus terjadi penundaan. Tapi beberapa hari lalu, kembali ada penambahan satu jenazah asal Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, sehingga semuanya kembali menjadi sembilan jenazah. Yang paling lama tertahan di Malaysia yaitu jenazah asal Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, sudah sebulan,” katanya. (MUHLIS/ROS/DIK)