KORANMADURA.com – Perwakilan kepercayaan Khonghucu melakukan doa di areal Makam Bung Karno. Ini menunjukkan, tak hanya lima agama resmi yang dilibatkan dalam ritual doa lintas agama di Haul ke-50 Sang Proklamator. Namun juga komunitas warga penganut aliran kepercayaan.
Menyesuaikan protokoler kesehatan saat pandemi Corona, perwakilan agama dan kepercayaan dalam ritual doa lintas agama ini dibatasi. Masing-masing agama dan keyakinan, hanya mengirimkan enam perwakilannya.
Doa yang digelar di gedung sisi timur cungkup MBK ini diawali perwakilan dari agama Kristen pukul 09.00 WIB. Disusul perwakilan agama Katholik, Hindu, Budha, Konghucu dan terakhir Islam.
Ketua Pengelola MBK, Heru Santoso mengatakan, sehari sebelum doa lintas agama ini, beberapa komunitas penganut kepercayaan Jawa telah melakukan doa bersama dengan cara mereka.
“Kami terbuka untuk siapapun yang datang mendoakan Bung Karno dalam Haul ke-50 ini. Sebelum ini, teman-teman kepercayaan juga melakukan doa dalam macapatan. Hari ini lima agama resmi dan Konghucu dilanjutkan manaqib dan tabaroq,” kata Heru di areal MBK, Sabtu, 20 Juni 2020.
Usai ritual doa lintas agama, rangkaian acara dilanjutkan dengan tumpengan di dalam areal MBK. Acara 1.000 tumpeng yang biasanya digelar tiap haul, tahun ini ditiadakan. Tumpengan tetap diadakan, namun jumlahnya dibatasi dengan protap Corona yang ketat.
Rohaniawan Khonghucu, Endang Titis mengaku sangat bahagia bisa bergabung di doa lintas agama ini. Seperti diketahui, komunitas kepercayaan ini terbelenggu ekspresinya selama 32 tahun di masa orde baru.
Meski sudah ada di nusantara selama ratusan tahun, pengakuan resmi dari negara terhadap agama Konghucu baru datang pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di tahun 2000.
“Kami bahagia, bersyukur bisa ikut mendoakan Sang Proklamator dalam tiap haulnya. Ini bentuk keberagaman yang bisa berjalan serasi, seimbang dengan damai yang membuat kami bahagia. Semoga kita selalu bisa bergandeng tangan, melewati masa sulit di pandemi Corona tahun ini,” kata Titis usai berdoa bersama.
Pukul 14.00 WIB, Haul ke-50 Bung Karno akan diteruskan tumpengan. Kemudian nanti 16.00 digelar yasinan dan tahlil di Istana Gebang dibatasi hanya 30 orang. Lalu diteruskan besok pagi, ziarah kebangsaan di MBK.
Sampai hari ini, belum ada informasi perwakilan keluarga Bung Karno merapat ke Kota Blitar. Hanya Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Oentari, Ketua DPRD Kota Blitar dr Syahrul dan anggota DPR RI dari fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka yang terlebih dahulu melakukan ziarah ke MBK. (DETIK.com/ROS/VEM)