SUMENEP, koranmadura.com – Memasuki musim kemarau, biasanya petambak garam sudah bersiap menggarap lahannya setelah beberapa bulan “istirahat” karena musim penghujan.
Para petambak biasanya sudah bersiap dengan penuh semangat menyambut musim. Termasuk para petambak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Namun kondisi di lapangan kali ini tidak seperti itu. Para petambak tampaknya tak begitu bergairah untuk menggarap lahannya. Sebabnya, masih banyak stok garam musim lalu belum terserap.
Salah seorang petambak garam di Sumenep, Suharto menuturkan, saat ini sebagian petambak sudah melakukan persiapan menghadapi musim produksi. “Cuma yang menjadi kekhawatiran kami soal penyerapan,” ujarnya.
Selain penyerapan garam yang tidak lancar, menurut dia saat ini harga garam rakyat juga sangat murah. “Sehingga sekarang petani banyak yang malas untuk produksi,” tambahnya.
Untuk itu, dia berharap, ke depan serapan garam di kabupaten paling timur Pulau Madura ini lancar, dan harganya berpihak kepada para petambak. Minimal dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Harga garam kalau di Sumenep sekarang sangat anjlok. Kalau kualitasnya sangat bagus harganya 350 ribu,” tambahnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)