BANGKALAN, koranmadura.com – Polemik atas beroperasinya Pantai Tengket sebagai destinasi wisata di Desa Maneron, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur belum juga usai.
Hingga saat ini Pantai Tengket mendapat penolakan dari beberapa warga dan tokoh masyarakat sekitar. Bahkan mereka sempat mengadu ke DPRD Bangkalan.
Baca: Wisata Pantai Tengket di Bangkalan Belum Kantongi Izin
Ada dua dasar penolakan Pantai Tengket jadi wisata, yaitu pantai tersebut memilik napak tilas sejarah para wali. Kemudian, statusnya masih tak berizin alias ilegal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bangkalan, Moh. Hasan Faisol menyampaikan, pihaknya akan duduk bersama untuk membahas jalan keluarnya. Katanya, pertemuan itu akan melibatkan Komisi D DPRD setempat.
“Kami nanti diundang oleh Komisi D untuk membahas bersama sama,” kata Faisol sapaan akrabnya, Jumat 26 Juni 2020.
Kata Faisol, dalam pertemuan yang direncanakan pada minggu depan tersebut juga menghadirkan beberapa pihak yang berkaitan masalah tersebut, mulai dari dinas yang bersangkutan hingga Muspika Kecamatan Sepulu.
“Disbudpar, Dinas Perizinan, Satpol PP, Muspika Kecamatan Sepulu, Pihak Kepala Desa dan juga pihak pengelola,” jelasnya.
Baca: Sempat Jadi Polemik, Komisi D Dukung Pantai Tengket Maneron Jadi Wisata Religi
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan Nur Hasan berharap kepada masyarakat Desa Maneron agar tidak menarik keberadaan wisata Pantai Tengket itu ke ranah kepentingan.
“Masyarakat harus memahami, jangan tarik ke hal lain seperti politik atau persoalan yang ada di desa,” pintanya. (MAHMUD/SOE/VEM)