BANGKALAN, koranmadura.com – Program santri entrepreneurship yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada tahun 2020 ini putus di tengah jalan.
Pasalnya, program yang memberikan pelatihan tentang wirausaha tersebut sempat dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2020 kemarin. Dalam acara itu dihadiri langsung oleh Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron.
Namun karena ada wabah virus Corona yang tak diketahui kapan berakhir, maka kelanjutan program pelatihan para santri ke Jogjakarta pupus di tengah jalan.
Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro, Diskop UM Kabupaten Bangkalan Musninah menyampaikan, tidak dilanjutkannya program tersebut karena ada kebijakan recofusing dari Pemkab setempat. Akibatnya, anggaran dipangkas.
“Anggarannya tidak ada karena ada efisiensi untuk tangani wabah virus Corona,” kata Nina sapaan akrabnya, Selasa, 30 Juni 2020.
Sebelumnya, kata Nina tercatat ada 100 santri yang dilatih wirausaha. Program itu diharapkan bisa mencetak kaum sarungan menjadi entrepreneurship. Sehingga, saat keluar dari pondok pesantren, mereka akan memilik bekal.
“100 santri dari 5 pondok pesantren yang ada di Bangkalan Kota. Niat kami agar memiliki jiwa usaha,” tutur dia.
Namun saat ditanya besaran anggaran yang dipangkas, ia enggan menyebutnya. Dirinya beralasan tidak tahu.
“Secara detail saya kurang paham soal anggaran, secara umum saja,” akunya.
Baca: Dianggarkan Rp 400 Juta, Pemkab Bangkalan Bakal Latih Santri Jadi Entreprenuer
Namun ketika melihat pada awal tahun 2020 kemarin, total anggaran salah satu janji politik Bupati Bangkalan tersebut sebesar Rp 400 juta. (MAHMUD/SOE/DIK)