SUMENEP, koranmadura.com – Proses lelang pembangunan Pelabuhan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah selesai. Proyek tersebut ditarget selesai tahun ini.
Baca juga : Dishub Belum Bisa Pastikan Penyebab Ambruknya Tambat Labuh di Giliyang
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Agustiono Sulasno, menyampaikan, proses lelang sudah selesai beberapa waktu lalu. Saat ini tinggal penandatanganan kontrak.
“Kalau tidak meleset dari jadwal yang ditetapkan PPKo (pejabat pembuat komitmen), insyaAllah tanggal 15 atau 16 bulan ini sudah penandatanganan kontrak,” ujarnya.
Pagu anggaran untuk pembangunan pelabuhan Dungkek hampir Rp 42 miliar. “Cuma penawaran kemarin, pemenangnya (nilai kontraknya) 40 miliar lebih sedikit,” ungkap dia.
Agus menargetkan, pembangunan pelabuhan Dungkek selesai akhir tahun ini. Sesuai kontrak masa pekerjaannya 120 hari. “Semoga bisa selesai tepat waktu,” tambahnya, berharap.
Sekadar diketahui, anggaran untuk pembangunan pelabuhan Dungkek itu merupakan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi pada 2019 lalu. Totalnya Rp 60 miliar untuk dua lokasi. Yaitu pelabuhan Dungkek sendiri dan pembangunan tambat labuh di Giliyang.
Pembangunan tambat labuh di Giliyang sebetulnya sudah digarap pada 2019 lalu. Namun hingga sekarang belum selesai. Pihak ketiga atau pelaksana kegiatan dengan anggaran Rp 15 miliar itu diputus kontrak karena tak bisa menyelesaikan sesuai kontrak. Bahkan meski telah dilakukan perpanjangan.
Realisasi sejauh ini diperkirakan telah mencapai sekitar 75 persen. Sementara anggaran yang sudah dicairkan kepada pihak ketiga, dari Rp 15 miliar lebih, baru untuk termin pertama atau sekitar 45 persen.
Beberapa waktu lalu, tambat labuh di Giliyang yang belum selesai itu sebagian sudah ambruk. Mengenai kelanjutannya, Dishub Sumenep masih menunggu hasil audit BPK. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)