SUMENEP, koranmadura.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumenep, menutup aktivitas produksi PT Tanjung Odi selama 14 hari ke depan, terhitung sejak 22 Juni -7 Juli 2020.
Penutupan sementara perwakilan perusahaan rokok di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan itu karena menjadi klaster terbanyak penyebaran Covid-19. Keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat Forkopimda yang dituangkan dalam surat pemberitahuan dan disampaikan kepada Direksi PT Tanjung Odi nomor 443.42/1020/435.031/2020 tertanggal 22 Juni 2020.
Pejabat Sementara (PJS) Seksi Personalia dan Keuangan PT Tanjung Odi, Ricky Cahyo mengaku masih akan koordinasi dengan pihak manajemen. “Terkait itu masih kami koordinasikan, karena kami baru dapatkan hari ini,” katanya.
Namun, Ricky mengaku akan mematuhi semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Satgas Covid 19. “Sesuai arahan dari Bupati, oleh karena itu kami akan segera menindaklanjuti tehadap karyawan yang bekerja saat ini. kalau ada intruksi seperti itu harus diikuti,” tuturnya.
Ricky juga mengakui jika terdapat 168 karyawan yang reaktif hasil rapid test. Namun, semunya sudah tidak lagi dipekerjakan. Sejak diketahui perusahaan mengambil kebijakan unutk dirumahkan atau menjalani isolasi mandiri. “Jadi, dipastikan karyawan yang bekerja sehat semua,” jelasnya.
Dari jumlah tersebut Satgas Gugus Covid 19 Sumenep melakukan test swab kepada 20 karyawan secara acak. Hasilnya sembilan di antaranya positif terpapar virus corona. Sisanya, tim gugus meminta pihak perusahaan yang melakukan tes swab meski saat ini terbilang sudah lambat.
Hanya saja pihak perusahaan tidak ingin dikatakan lambat melainkan karena keterbatasan alat. “Kapasitas di Lapesda perminggunya hanya mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 40 pasien, itupun pada hari Senin dan Kamis, jumlah yang reaktif sebanyak 168, itupun belum lagi dari Kabupaten. Jadi, itu bukan karena keterlambatan, itu fakta yang terjadi,” terangnya.
Untuk diketahui, PT Tanjung Odi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Sunenep. Itu setelah sembilan karyawan dinyatakan positif terpapar virus corona dan 168 karyawan dinyatakan reaktif hasil tes cepat (repit test). (JUNAIDI/SOE/DIK)