SUMENEP, kiranmadura.com – Sejak pertama kali ada kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada 24 April 2020, sampai sekarang sudah ada lima Puskesmas ditutup sementara.
Pertama ialah Puskesmas Rubaru dan Saronggi. Kedua Puskesmas tersebut sempat ditutup sementara pada 27 April 2020 lalu setelah di dua Puskesmas itu ada tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19. Dua Puskesmas tersebut sempat ditutup selama 14 hari.
Setelah itu, sejak 19 Juni 2020 lalu, giliran Puskesmas Guluk-Guluk yang ditutup sementara setelah tujuh tenaga kesehatan di Puskesmas tersebut reaktif berdasarkan hasil rapid test. Penutupan dilakukan juga selama 14 hari sejak saat itu.
Terbaru, ada dua Puskesmas lagi yang ditutup sementara. Masing-masing Puskesmas Batang-Batang dan Bluto. Faktornya ada tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan sementara kedua Puskesmas tersebut terhitung sejak 25 Juni hingga 8 Juli 2020.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Agus Mulyono, menyampaikan penutupan sementara dilakukan pihaknya untuk menghindari terjadinya penularan yang lebih luas.
“Untuk menyelamatkan tenaga-tenaga yang ada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka kami alihkan sementara pelayanannya kepada Puskesmas terdekat. Bukan ditutup, ya. Tapi dialihkan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, saat ini jumlah warga Sumenep yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai 51 orang. Dua di antaranya meninggal dunia, dan 10 orang sidang dinyatakan sembuh.
Untuk memutus penyebaran Covid-19, khususnya di Sumenep, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Masyarakat diimbau tetap jaga jarak, hindari kerumunan, selalu memakai masker, sering cuci tangan makai sabun terutama setelah beraktifitas di luar rumah, dan tetap tinggal di rumah. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)