PAMEKASAN, koranmadura.com – Target produksi garam rakyat sebanyak 140 ribu ton di tahun 2019. Sedangkan tahun 2020 ini, Dinas Perikanan (Diskan) Pamekasan menaikkan targetnya 10 ribu ton. Sehingga total menjadi 150 ribu ton.
Data pada Diskan Pamekasan luas areal tambak garam 913,5 hektare yang tersebar di 15 desa penghasil garam di tiga kecamatan, anatara lain Kecamatan Pademawu, Galis dan Tlanakan.
Kasi Pengelolaan dan Kawasan Budi Daya Diskan Pamekasan Muzanni mengatakan, dengan luas tersebut pihaknya optimis target produksi garam tahun ini bisa tercapai. Sebab, sebagian besar petani garam di Pamekasan sudah menerapkan teknik Geomembran, yang dapat meningkatkan hasil produksi.
“Hasil produksi garam dengan geomembran lebih banyak dan kualitasnnya juga semakin bagus, dibandingkan dengan cara tradisional. Karena tambak garam yang menggunakan geomembran bersih,” katanya.
Diakuinya, sebagian petambak di Pamekasan belum menggunakan teknik Geomembran. Alasannya karena tidak mampu membeli alat pendukungnya. Sebab, tidak bergabung dengan kelompok petambak sehingga tidak mendapat bantuan dari pemerintah.
“Sekarang ini, pemerintah tidak lagi memberikan bantuan geomembran, kecuali untuk lahan integrasi. Kami berharap musim kemarau mendukung, agar target itu bisa tercapai, karena cuaca sangat berpengaruh dalam produksi garam,” harapnya. (ALI SYAHRONI/SOE/VEM)