SAMPANG, koranmadura.com – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur melakukan rapid test massal di empat pasar tradisional. Tes cepat ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut. Karena salah satu penyumbang terbanyak dari klaster pasar.
Empat pasar tersebut di antaranya Pasar Srimangunan, Rongtengah, Juklanteng, dan Kedungdung.
Pantauan koranmadura.com di Pasar Srimangunan, target rapid test massal kebanyakan hanya kepada pengunjung pasar meski ada juga yang kabur dan balik arah ketika melihat pemeriksaan di pos pintu masuk. Selain itu, para pedagang tampak enggan dan takut dilakukan rapid test.
“Takut saja. Nanti hasinya positif jadinya di isolasi. Kasian anak istri,” tutur inisial M, pegagang kuliner asal Desa Aeng Sareh, di pasar Srimangunan, Selasa, 16 Juni 2020.
Dirinya mengakui, rapid test memang untuk mendeteksi awal penyakit corona. Meskipun dirawat jika ada yang positif, menurutnya para pedagang banyak memilih menolak lantaran masih takut.
“Kebanyakan pedagang takut untuk tes sekarang ini. Bahkan tadi teman saya telepon kalau ada pemeriksaan mau kabur,” katanya.
Sementara Kepala Pasar Srimangunan, Misnaki Suroso tidak mengelak jika pengunjung pasar maupun pedagang seolah enggan melakukan rapid test dengan alasan takut.
“Alasan pedagang itu takut untuk dirapid karena banyaknya kabar miring yang viral itu. Bahkan ketakutan pedagang karena ketika reaktif langsung dibawa untuk di isolasi. Maka dari itu, kami dan tim kesehatan melakukan sosialisasi dan penyisiran kepada para pedagang karena tidak semua menolak. Tadi saja ada pedagang yang sadar dan mau dirapid,” ungkapnya.
Pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi semaksimal mungkin. Sebab adanya rapid test ini tidak lain untuk kepentingan para pedagang.
“Kami imbau para pedagang seluruhnya agar ikut serta rapid test supaya mata rantai corona terdeteksi dan terputus. Sekarang kami bersama tim kesehatan masih sasar para pedagang,” akunya. (Muhlis/SOE/DIK)