SUMENEP, koranmadura.com – Berdasarkan hasil hitung-hitungan sementara, KPU Sumenep, Madura, Jawa Timur, membutuhkan anggaran tambahan sekitar Rp 21 miliar untuk pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati yang kemungkinan masih di tengah pandemi Covid-19.
Tambahan anggaran itu dibutuhkan agar pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Sumenep 2020 tetap berjalan sesuai dengan protokol kesehatan. Lalu, untuk apa saja anggaran tersebut?
Baca: KPU Sumenep Butuh Tambahan Anggaran Sekitar Rp 21 Miliar untuk Pilbup 2020
Salah seorang komisioner KPU Sumenep, Syaifurrahman menjelaskan, tambahan anggaran tersebut di antaranya untuk pengadaan alat pelindung diri seperti masker.
Menurut dia, selain penyelenggaran nantinya KPU Sumenep juga akan menyiapkan masker bagi para pemilih. Minimal 50 persen dari jumlah pemilih di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).
“Misalkan satu TPS jumlah pemilihnya 400 orang, maka kami akan menyiapkan 200 masker. Khawatir ada sebagian pemilih tidak mengenakan masker. Selain itu kami juga akan menyediakan sarung tangan. Jumlahnya juga 50 persen dari pemilih,” ujarnya.
Kemudian KPU Sumenep juga akan menyiapkan ember cuci tangan. Di masing-masing TPS akan disediakan dua buah. Pada pemilihan bupati dan wakil bupati nanti, jumlah TPS di kabupaten paling timur Pulau Madura ini akan ditambah menjadi 2.500 dari yang telah ditetapkan sebelumnya 2.450.
Baca: Pilbup Sumenep, KPU akan Tambah Sekitar 50 TPS
“Jadi bisa dikalikan, kalau misalkan harga satu ember itu 100 ribu, berarti di tiap TPS khusus ember butuh 200 ribu. Itu belum lagi dengan tisu, sabun, tempat sampah dan sebagainya,” kata Syaifur.
Kemudian, pada saat hari H di masing-masing TPS juga akan disediakan alat pengukur suhu. “Jadi tambahan anggaran itu paling banyak yang untuk TPS,” tambahnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)