SUMENEP, koranmadura.com – Makam salah seorang warga di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dibongkar untuk kepentingan autopsi.
Pembongkaran makam warga atas nama Aliman di TPU Makam Raje di Desa Sambakati dimulai sejak pukul 09.30 sampai dan selesai pukul 12.30 WIB, Senin, 8 Juni 2020.
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyampaikan pembongkaran itu dilakukan oleh tim DVI Polda Jatim bersama dokter IGD Puskesmas Arjasa. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Sementara proses autopsi dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
“Ada lima dokter yang melakukan autopsi. Saat prosea autopsi mereka menggunakan APD alat pelindung diri. Proses autopsi dilakukan di area pemakaman,” jelasnya.
Selama proses autopsi, Tim DVI Polda Jatim mendapat pengawalan khusus. Saat itu terdapat 14 personel Polri. Tujuh personel dari Polsek Kangean, tujuh personel lainnya BKO dari Satreskrim Polres Sumenep.
Selain itu juga turut menyaksikan Babinsa, perangkat desa Paseraman, perangkat Desa Pandeman, perangkat Desa Sambakati, Camat Arjasa dan semua Kepala Desa se Kecamatan Arjasa.
Sekadad diketahui, Aliman ditemukan meninggal dunia di ruang dapur rumah milik Samsa di Dusun Tenggina, Desa Paseraman, Kecamatan Arjasa, Senin lalu.
Versi keluarga, kematian Aliman dianggap tidak wajar. Sebab terdapat luka dibagian wajah. “Sesuai hasil pemeriksaan medis ada bekas luka di alis kanan dengan kedalaman sekitar 1 cm,” kata Arif, adik Aliman saat dihubungi melalui sambungan teleponnya beberapa waktu lalu.
Saat meninggal posisi Aliman dalam keadaan tengkurap, di bawahnya basah serta kondisinya sudah kaku. “Bahkan saat saya sedang mengunjungi, saya melihat ada bayangan di belakang pintu,” jelasnya.
Saat ini persoalan itu tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Arif mengaku juga sudah sempat diperiksa. Untuk itu ia meminta petugas profesional memproses perkara tersebut. “Kami minta penyebab kematian kakak saya diusut hingga tuntas,” pintanya. (JUNAIDI/FAT/DIK)