BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mengusulkan penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) setempat.
Target PAD yang semula ditetapkan sebesar Rp 55.630.043.507, kini Dinkes mengusulkan penurunan sebesar Rp 12 miliar. Sedangkan, capaian pendapatan sampai saat ini sebesar Rp 2.428.118.139 atau 4,36 persen.
Baca: Ternyata, Ini Penyebab PAD Puskesmas di Bangkalan Tak Capai Target
Pengusulan tersebut merupakan buntut dari capaian target PAD di seluruh Puskesmas di kota dzikir dan shalawat yang cukup minim. Hal itu disebabkan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Bangkalan nomor 45 tahun 2020, tentang Retribusi Jasa Umum di bidang kesehatan.
Salah satu isi Perbub itu penggratisan pelayanan pemeriksaan berupa surat keterangan kesehatan (SKS), bila diperuntukkan melanjutkan pendidikan, melamar pekerjaan. Selain itu, pembebasan penarikan karcis masuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca: Gegara Perbup Retribusi Jasa Umum Bidang Kesehatan, PAD Puskesmas di Bangkalan Menurun
Pengusulan tersebut dibenarkan oleh Kabid Pengendalian dan Pengembangan Bapenda Kabupaten Bangkalan, Sri Yenny Repeliyanti. Menurutnya, berkas pengajuan penurunan target PAD di tahun 2020 sebesar Rp 12 miliar ini sudah diterima oleh pihaknya.
“Usulannya sudah masuk, penurunannya sekitar Rp 12 miliar. Sisanya sekitar Rp 43 miliar,” kata Yenny sapaan akrabnya, 1 Juli 2020.
Usulan dari Dinkes Bangkalan tersebut masih belum disetujui. Kata Yenny, penurunan PAD itu akan dibahas terlebih dahulu dalam rapat evaluasi nanti. Jika memang potensinya menurun, maka usulan tersebut akan diterima dan diverifikasi oleh tim Bapenda.
“Nanti kita evaluasi, nanti akan dihitung kembali potensi dari usulan itu,” tutupnya. (MAHMUD/SOE/VEM)