BANGKALAN, koranmadura.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur gelar Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Minggu 5 Juli 2020.
Tercatat, ada 3.489 orang yang ikut tes awal di kampus ternama di Madura itu. Dalam pelaksanaanya, dijadwalkan selama 20 sesi, yaitu dari tanggal 5-14 Juli dan dilanjutkan pada 20 juli 2020. Setiap sesi diikuti 175 peserta. Sementara ruangan yang disediakan sekitar 13 unit. Dengan kapasitas rata-rata 15 peserta.
Baca: Peserta UTBK UTM Diimbau Bawa Surat Keterangan Sehat
Koordinator Pelaksanaan UTBK UTM, Makhmud Zulkifli menyampaikan, karena UTBK ini dilaksanakan pada saat wabah Corona, maka peserta ujian diharuskan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Hal itu, guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Kata Makhmud, sapaan akrabnya Makhmud Zulkifli peserta diwajibkan menggunakan masker. Selaian itu, mereka juga diarahkan untuk melakukan cuci tangan, hand sanitizer dan cek suhu tubuh.
“Menggunakan masker, sebelum masuk ruangan cek suhu, cuci tangan dan hand sanitizer,” kata Makhmud.
Makhmud juga menjelaskan diakhir pelaksanaan UTBK, pihaknya juga menyediakan sesi force majeure. Sesi tersebut diperuntukkan bagi peserta yang belum bisa ikut ujian karena kendala di luar dugaan.
“Force majeure itu seperti ketika ada kejadian banjir, listrik mati atau peserta suhunya ada di atas 3,70 celsius,” katanya.
Diketahui, dalam pelaksanaan sesi keadaan kahar tersebut direncanakan pada tanggal 30 Juli, 1 dan 2 Agustus 2020 mendatang.
Baca: UTM Akan Gelar UTBK, Tak Laksanakan Protap Kesehatan Dilarang Ikut Ujian
Sementara Rektor UTM, Muh. Syarif menyampaikan, tujuan adanya pelaksanaan UTBK secara serentak tersebut untuk mengukur potensi para calon mahasiswa yang akan masuk ke PTN.
Menurut Abah Syarif, sapaan akrabnya Muh. Syarif UTBK pada sesi pertama ini berjalan dengan lancar. Katanya, peserta telah mengikuti protokol kesehatan. Mereka pun masuk dalam ruangan sesuai jadwal yang ditentukan.
“Berjalan dengan baik sesuai jam masuk, protokol kesehatan kita sudah ketat dan diikuti dengan baik,” katanya.
Selain itu agar para pengantar tidak mondar-mandir di lingkungan kampus umum negeri Madura ini, pihaknya juga menyiapkan tempat tunggu. Lokasi itu diletakkan di area Gedung Pertemuan.
Namun, di lokasi rest area tersebut diawasi ketat oleh sekuriti, agar tidak terjadi perkumpulan banyak orang. Karena, menurutnya, virus asal Wuhan, China itu mudah tertular ketika ada di tempat-tempat kerumunan orang.
“Habis mengantar diharapkan kembali. Namun untuk pengantar yang dari daerah jauh kami sediakan rest area di sekitaran Gedung Pertemuan, namun tetap dijaga oleh security,”
Pria asal Kabupaten Sampang itu berharap pelaksanaan UTBK di wilayah ia pimpin tersebut berjalan sesuai dengan rencana yang tentukan. Selain itu, pihaknya juga tidak menginginkan ada klaster Covid-19 baru di UTBK.
“Mudah-mudahan berjalan dengan baik, dan juga tidak ada peserta yang terpapar Corona,” katanya. (*/MAHMUD/SOE/VEM)