SAMPANG, koranmadura.com – Ditengarai dilakukan pembatalan sepihak meski telah melakukan pendaftaran pemasangan sambungan listrik baru, sejumlah warga dari Desa Pengongsean, Kecamatan Torjun dan Desa Pecanggaan, Kecamatan Pengarengan, Kabupaten Sampang, mendatangi kantor PLN Rayon Kabupaten setempat.
Warga yang didampingi sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Garda Muda Sampang (GMS) beraudiensi untuk menanyakan kejalasan dari pihak PLN Rayon Sampang.
Rossy Manaf menyampaikan, pembatalan sepihak oleh pihak PLN Rayon Sampang, diketahui ketika sejumlah warga dari dua desa tersebut banyak yang mengeluhkan pemasangan (instalasi) Kwh meter untuk sambungan listrik pelanggan baru yang begitu lama.
Padahal menurutnya, pelanggan baru yang merupakan warga miskin tersebut sudah melakukan pembayaran administrasi di awal sebesar Rp 235 ribu untuk daya 450 VA pada Mei 2020 lalu termasuk pembayaran biaya SLO.
“Awalnya masyarakat ngeluh pemasangan instalasi KWH meternya kok lama. Nah ketika ditanya ke call center PLN, ternyata ada pembatalan dari PLN Sampang. Tapi kenapa PLN Sampang masih menerima jika ada pembatalan dan pengembalian uang (restitusi). Seharusnya jika ada restitusi, PLN Sampang ngomong dong ke masyarakat biar masyarakat tahu. Anehnya, kenapa PLN masih menerima dan melayani pendaftaran pemasangan baru dan bahkan uang pendaftaran pelanggan baru itu juga diterima. Jadi wajar warga ngeluh dan mempertanyakannya,” katanya, Kamis, 2 Juli 2020.
Lanjut Rossy menyampaikan, sejauh ini, terdapat belasan warga yang mengeluhkan kepada dirinya. Namun berdasarkan data yang ada di kabupaten Sampang, pelanggan baru yang terjaring restitusi terdapat 600 orang.
“Kasihan ratusan masyarakat yang ingin menikmati aliran listrik, malah justru uang masyarakat yang terlanjur membayar di awal terjebak di PLN. Terus kapan uang masyarakat itu yang akan dikembalikan,” bebernya.
Sementara Manajer PT PLN (Persero), Unit Pelayanan Rayon Sampang, Hardi Iswanto membenarkan adanya pembatalan (restitusi) untuk warga yang hendak melakukan pemasangan sambungan listrik baru. Hal itu diakuinya tidak hanya terjadi di wilayah Rayon Sampang, melainkan merata di berbagai wilayah lainnya. Selain itu, pihaknya menyampaikan, pembatalan pemasangan baru tidak hanya untuk daya 450 VA melainkan pula untuk daya 900 VA.
“Nah tadi warga bersama mahasiswa itu untuk beraudiensi menganai pemasangan baru dengan daya 450 VA yang dapat subsidi dari pemerintah. Sebenarnya pembatalan seluruhnya di Sampang yaitu ada 600 pelanggan baru,” katanya.
Menurutnya, pembatalan pemasangan baru itu karena faktor keterbatasan anggaran. Sehingga uang yang telah terbayarkan oleh masyarakat nantinya akan dilakukan pengembalian oleh pihak PLN. Namun begitu, pihaknya menyatakan bagi pelanggan baru yang sudah mendaftar tersebut nantinya dimasukan ke dalam daftar tunggu.
“Nah apabila nanti keadaan anggaran kami normal kembali, maka tetap kami layani berdasarkan daftar tunggu itu,” janjinya.
Ditanya kapan pastinya akan dipasang sambungan listrik untuk pelanggan baru itu, Ardi mengaku tidak bisa memastikannya. Sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian dari PLN pusat.
“Nanti kalau ada surat resmi dari pusat, ya nanti kami akan layani,” janjinya. (MUHLIS/ROS/VEM)