Oleh: MH. Said Abdullah*
Tahun ajaran baru telah dimulai awal pekan lalu. Tak seperti tahun sebelumnya, dimulainya anak-anak memasuki awal sekolah kali ini berada dalam suasana pandemi Covid-19. Seluruh prosespun berbeda, baik yang naik ke jenjang lebih tinggi maupun yang benar-benar baru memulai sekolah.
Pandemi Covid-19 mengubah semuanya termasuk dunia pendidikan. Kehidupan new normal yang perlahan menjadi bagian keseharian masyarakat -mau tak mau- juga menjadi keharusan bagi dunia pendidikan.
Proses belajar memang telah berubah sejak pandemi Covid-19 terjadi di negeri ini. Sejak awal April, anak-anak tak lagi belajar secara konvensional melalui tatap muka. Aktivitas pendidikan secara dramatis di seluruh dunia telah ‘dipaksa’ pandemi Covid-19 memasuki gaya hidup digital dalam arti sebenarnya. Perangkat zoom dan sejenisnya kini menjadi bagian dunia pendidikan.
Guru mengajar tidak lagi berdiri di depan kelas sambil memegang kapur tulis atau spidol di hadapan para siswa. Demikian pula para siswa tidak lagi bergegas terburu-buru datang ke sekolah untuk mendengarkan para “pahlawan tanpa jasa” menerangkan dan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan.
Relasi guru dan pelajar dalam proses belajar mengajar memang terjadi. Namun semua proses kini jauh berbeda. Lagi-lagi Covid-19 telah ‘memaksa’ mempercepat semuanya berubah termasuk dunia pendidikan.
Sebenarnyalah relasi dan komunikasi sosial digital saat ini sepenuhnya bukan semata karena pandemi Covid-19. Relasi dan komunikasi digital jauh sebelum pandemi Covid-19 telah mulai terlihat walau belum menjadi bagian keseharian seperti terlihat sekarang.
Fenomena relasi dan komunikasi digital sudah mulai terlihat dalam satu dua dekade belakangan ini. Press conferen jarak jauh melalui jaringan digital, meeting tanpa perlu lagi bertatap muka secara fisik bukan lagi barang asing bagi masyarakat modern. Jika belum menjadi perilaku keseluruhan masyarakat sepenuhnya karena masih ada ruang-ruang interaksi langsung.
Dengan demikian, relasi dan komunikasi digital tanpa ada pandemi Covid-19 tetap akan menjadi bagian dari peradaban manusia. Pada saatnya interaksi sosial manusia akan lebih banyak melalui perangkat digital.
Bitcoin, yang merupakan mata uang digital adalah contoh kongkret fenomena relasi dan komunikasi digital masa depan. Sebelum terjadi pandemi Covid-19 bitcoin telah mulai menggeser transaksi bisnis konvensional pada sebagian masyarakat dunia.
Proses belajar mengajar melalui perangkat digital merupakan fase yang pasti akan dilalui seperti dunia bisnis, media informasi maupun media sosial. Pandemi Covid-19 hanya menjadi faktor mempercepat digitalisasi dunia pendidikan nasional.
Karena itu masyarakat perlu menyikapi lompatan dinamika dunia pendidikan secara arif dan kesiapan extra. Sebab yang terjadi saat ini melalui proses tiba-tiba dalam kondisi jauh dari normal.
Era digital adalah keniscayaan peradaban manusia yang secara kasat mata fenomena itu telah mulai terlihat dalam satu dua dekade terakhir. Bahwa terjadi lompatan luar biasa hingga menimbulkan kegaduhan sosial di tengah masyarakat dunia, semua merupakan akibat langsung dari pandemi Covid-19.
Ini adalah kondisi riil yang mengharuskan masyarakat manapun di berbagai penjuru dunia siap menghadapinya. Dengan optimisme dan upaya keras selalu akan ada solusi untuk menyongsong kehidupan lebih baik di masa mendatang. [*]
*Ketua Badan Anggaran DPR RI