BANGKALAN, koranmadura.com – Demo aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat berujung bentrok dengan pihak kepolisian.
Baca:
KIP dan Infrastruktur Disoal, PMII Demo Disdik Bangkalan
Demo Bergeser Ke Gedung Dewan, Massa PMII dan Polisi Saling Dorong
Bentrok tersebut berawal dari keinginan massa aksi masuk menemui pimpinan. Namun karena pihak kepolisian tetap menghadang, sehingga berakibat terjadi saling dorong.
“Tadi pihak dewan memperbolehkan masuk, tapi anggota kepolisian tidak memperbolehkan, jadi kami saling dorong dengan polisi,” kata Hadi, Orator sekaligus narahubung.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan menyampaikan, bentrok saling dorong tersebut disebabkan terjadi miskomunikasi antara massa dan pihak kepolisian.
Pihaknya memperbolehkan masuk ke dalam kantor dewan dengan catatan hanya 20 orang. Namun karena keinginan massa aksi masuk semua, maka polisi menghadang, sehingga terjadi bentrok.
“Miskomunikasi saja, kami minta 20 orang tapi teman-teman PMII minta semua, jadi ada gesekan” kata Nur Hasan.
Namun dengan terjadinya bentrokan tersebut, pihaknya meminta maaf kepada massa aksi. Berharap ke depan, tidak akan terjadi lagi saling dorong dengan kepolisian.
“Kami minta maaf kepada massa aksi. Tadi juga kami sampaikan ke mereka atas terjadinya bentrokan,” katanya.
Sementara Wakil Kepala Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan, Kompol Deky Hermansyah menyampaikan, aksi saling dorong antara kepolisian dengan aktivis PMII tidak terjadi kekerasan.
“Yang penting tidak ada kekerasan antara anggota kepolisian dan massa aksi,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)