SUMENEP, koranmadura.com – Memasuki musim kemarau, Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai kekurangan air bersih. Warga sedang bergulat mencari air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sejak awal Juni di sini kekurangan air bersih,” kata Ahmad, salah seorang warga Desa Montorna, Senin, 13 Juli 2020.
Saat ini, kata dia, untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli dengan harga yang cukup fantastis, yakni berkisar Rp 300 hingga Rp 350 per pikap. Jika digunakan untuk kepentingan mandi dan konsumsi, satu kali beli diperkirakan hanya cukup lima hingga tujuh hari pemakaian.
Selain itu, sebagian warga memanfaatkan air bersih sisa musim penghujan. Caranya warga membuat tandon air seperti sumur guna menampung air hujan. Sayangnya, sampai saat ini belum ada suplai air bersih dari Pemerintah.
“Sepertinya belum ada distribusi air dari Pemerintah, padahal sangat dibutuhkan,” katanya.
Sementara Ach. Junaidi, Kepala Desa Montorna membenarkan hal itu. Menurutnya, saat ini di desanya mulai krisis air bersih.
“Ini sudah berlangsung setiap tahun,” katanya.
Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah, semisal pengeboran air. Sehingga warga tidak selalu kekurangan air setiap tahun.
Sebelumnya, R. Abd. Rahman Riadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengatakan, terdapat 38 desa yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Puluhan desa itu tersebar di 10 kecamatan, salah satunya Kecamatan Pasongsongan, Dasuk, Batuputih, Batang-batang, Talango dan Kecamatan Saronggi.
“Desa-desa itu rentan terjadi kekeringan. Saat ini kami sedang melakukan pemetaan,” katanya.
Dikatakan dia, untuk menentukan daerah menjadi zona kekeringan menggunakan tiga kriteria, salah satunya intervensi kegiatan penanganan kekeringan dari OPD terkait, seperti Dinas PUPR dan Cipta Karya, pemetaan dari BPBD sendiri berdasarkan data kekeringan yang ada dan dari informasi masyarakat sekitar.
“Kami terus melakukan upaya penanggulangan kekeringan ini yang berdampak pada kekurangan air bersih di masyarakat,” tuturnya. (JUNAIDI/ROS/VEM)