BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menutup sementara museum Cakraningrat. Pasalnya, tempat bersejarah itu tidak dikehendaki jadi klaster baru penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Kepala Disbudpar Kabupaten Bangkalan Moh. Hasan Faisol, melalui Kabid Kebudayaan Hendra Gemma Dominan menyampaikan, pihaknya khawatir, jika museum Cakraningrat dibuka akan menjadi tempat penyebaran Covid-19. Apalagi, Bangkalan masih dalam status zona orange alias risiko sedang.
“Bangkalan masih belum normal penyebaran Corona. Bahkan peningkatan yang ada. Maka kami membatasi dulu, karena ini ketakutan dari kami,” kata Hendra sapaan akrabnya, Sabtu, 18 Juli 2020.
Akibat dari penutupan museum tersebut, kata Hendra, menyebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang kebudayaan semakin berkurang. “Pasti berkurang PAD, karena tidak ada pemasukan dari pengunjung,” pungkasnya.
Ditanya kapan akan dibuka kembali, pihaknya masih belum bisa memastikan. Menurutnya, jika penyebaran virus asal Wuhan, China itu belum bisa melandai, maka museum Cakraningrat masih belum bisa dibuka untuk pengunjung.
“Sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, kami menunggu kondisi di Bangkalan. Jika normal, maka dibuka lagi. Menunggu arahan dari pimpinan,” tutupnya. (MAHMUD/ROS/DIK)