SUMENEP, koranmadura.com– Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur tak henti-hentinya melahirkan mahasiswa berprestasi. Jika biasanya prestasi mahasiswa lebih banyak di bidang kepenulisan, kali ini prestasi mahasiswa INSTIKA di bidang vlog.
Mahasiswa tersebut ialah Alfian Maulidi. Mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) itu karyanya berhasil masuk 10 besar Daring Festival Budaya Pramuka Jawa Timur, 8-19 Juni 2020.
Alfian, panggilan karibnya, merupakan satu dari 4 kontingen yang diutus oleh Pramuka Kabupaten Sumenep untuk mengikuti lomba vlog tersebut. Alfian berhasil menjadi satu-satu kontingen dari Kota Sumekar yang masuk sepuluh besar.
Keberhasilan karya vlog Alfian Maulidi tak lepas dari pemilihan tema yang unik dan menarik. Alfian sadar, salah satu cara untuk membuat karya yang menarik adalah dengan mengangkat budaya lokal di Sumenep. Salah satu budaya yang menjadi ciri khas Sumenep adalah keris. Sumenep bahkan menyebut dirinya sebagai Kota Keris, karena keris di Sumenep mendapat pengakuan langsung dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sebuah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Berdasarkan catatan UNESCO, empu keris terbanyak di Indonesia ada di Sumenep dengan 652 empu yang terdata pada 2018.
“Karena itulah, saya mengambil tema ‘Sumenep Kota Keris dan Rumahnya Para Empu’. Mujurlah, karya saya ini diapresiasi oleh banyak orang, ” ujarnya kepada koranmadura.com, Kamis, 2 Juli 2020.
Tujuan pengambilan tema tersebut tak lain adalah untuk semakin mengenalkan Sumenep yang kaya akan budaya ke dunia luar. Dengan adanya karya tersbut diharapkan semakin banyak orang yang mengenal Sumenep dan Madura pada umumnya, sehingga orang-orang akan berdatangan ke Madura di masa depan.
“Inilah konstribusi saya untuk Sumenep dan Madura. Saya juga berterima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu saya dalam proses pembuatan video ini. Juga tak lupa kepada para guru dan para dosen di INSTIKA yang telah memberikan dukungan, baik secara langsung atau tidak sehingga bisa berhasil mencapai prestasi ini, ” ujarnya.
Untuk diketahui, Alfian Maulidi adalah mahasiswa INSTIKA yang aktif di Pramuka sejak masih menjadi santri di Pondok Pesantren Attaufiqiyah Bluto, Sumenep. Salah satu prestasi yang diraih oleh mantan Ketua OSIS MTs dan MA Attaufiqiyah Bluto Sumenep tersebut adalah pernah menjadi kontingen Sumenep pada Kegiatan Raimuna Nasional XI 2017 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta.
Diketahui, sebelum Alfian, salah satu mahasiswi Instika juga berhasil menoreh prestasi di bidang kepenulisan. Mahasiswi semester akhir program studi Ilmu Alquran dan Hadis itu menjadi juara 2 menulis tingkat Nasional. (SOE/VEM)