SUMENEP, koranmadura.com – Usai melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 di Pasar Pasongsongan, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep memantau sejumlah desa yang dilanda kekeringan, Selasa, 7 Juli 2020.
Informasi yang dihimpun koranmadura.com, desa-desa di Pasongsongan yang kekurangan air di antaranya Desa Prancak dan Montorna. Bahkan selain kebutuhan untuk pertanian, juga ada warga yang sudah membeli air untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Kedatangan pria yang akrab dipanggil Uji ke Desa Prancak tersebut langsung menuju lahan pertanian yang langganan dilanda bencana kekeringan.
“Dinas Pertanian sudah melakukan proses lelang program pompa air tanpa mesin (PATM) dengan tujuan untuk mengairi lahan pertanian. Lalu ada singkronisasi dengan Dinas Pertanian untuk saluran ke bawahnya,” kata Fauzi.
Bersama kelompok tani dan tokoh masyarakat setempat didamping dari Dinas Pertanian Sumenep, orang nomor 2 di kabupaten paling timur Madura ini juga memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat menanggapi proyek PATM ini.
“Tanyakan aja bagaimana respons masyarakat mengenai proyek yang berkesinambungan ini. Yang pasti, PATM ini sangat penting untuk mengairi lahan pertanian di sini,” ujarnya.
Salah seorang tokoh masyarakat K. Abdul Adzim berharap dengan adanya PATM ini bisa mengkoneksikan pipanisasi, sehingga pemanfaatan PATM ini bis menyuplai air ke semua lahan pertanian.
“Diharapkan air cukup, sehingga lahan pertanian, semua areal budi daya tanaman di semua sektor baik pertanian maupun perkebunan, dari tembakau utamanya, dan dari holtikultura. Kami juga di sini mengembangkan tanaman buah-buahan. Ini harapan besar kami,” harapnya.
Dia menambahkan, dengan kehadiran Wabup Achmad Fauzi bisa menjadi solusi dengan adanya proyek PATM tersebut.
“Agar bisa ada pemerataan pipanisasi, sehingga suplai air pun juga bisa merata ke semua sektor pertanian. Harapan besar bagi kami, Pak Wabup mohon diperjuangkan untuk kemaslahatan petani,” tambahnya. (DIK/SOE)