SUMENEP, koranmadura.com – Kondisi infrastruktur di Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, memprihatinkan. Saat ini, sekitar 70 persen infrastruktur desa tersebut dalam keadaan rusak. Tidak hanya itu, desa yang berbatasan langsung dengan Pamekasan ini juga krisis air bersih.
Semisal, jalan yang menghubungkan antar dusun masih banyak yang rusak parah, saluran irigasi belum memadai. Saat musim penghujan kondisi jalan banyak yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor karena licin akibat becek atau berlumpur. Sebaliknya, saat kemarau tiba, desa ini krisis air bersih.
Baca: 70 Persen Infrastruktur Desa Montorna Rusak
Kepala Desa Montorna, Ach. Junaidi mengatakan, disadari atau tidak, kondisi infrastruktur masih jauh dari kata layak. Artinya lebih banyak yang rusak, terutama jalan.
Rusaknya infrastruktur itu, kata dia, sebagain karena sudah termakan usia. “Sekitar 70 persen kondisi infrastruktur masih dalam keadaan rusak,” katanya, pada media ini.
Baca: Desa Montorna Mulai Krisis Air Bersih
Selain itu, Junaidi juga mengatakan, saat ini di desanya mulai krisis air bersih. “Ini sudah berlangsung setiap tahun,” ujarnya.
Dia berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah, semisal pengeboran air. Sehingga warga tidak selalu kekurangan air setiap musim kemarau tiba.
Untuk diketahui, kondisi tersebut memaksa warga setempat membeli air yang harganya bisa dibilang mahal. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus membeli dengan harga yang cukup fantastis, yakni berkisar antara Rp 300 hingga Rp 350 per pikap.
Jika digunakan untuk kepentingan mandi dan konsumsi, satu kali beli diperkirakan hanya cukup lima hingga tujuh hari pemakaian. (JUNAIDI/ROS/VEM)