KORANMADURA.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan masker exhaust, karena dinilai dapat meningkatkan risiko penyebaran virus Corona COVID-19.
“Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain,” sebut laman resmi CDC terkait pedoman barunya.
Bagaimana cara COVID-19 bisa menyebar jika menggunakan masker exhaust?
Menurut ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, ventilasi yang berada di masker exhaust memungkinkan partikel virus untuk keluar saat kita sedang berbicara.
“Dengan masker yang ada exhaustnya maka akan kemungkinan udara yang dikeluarkan dihembuskan pada saat kita berbicara itu juga keluar, justru partikelnya akan keluar,” kata dr Diah saat dihubungi, Jumat, 14 Agustus 2020.
Ahli paru lainnya dari RS Persahabatan, dr Erlang Samoedro, SpP, juga menegaskan bahwa masker berjenis ini sangatlah tidak efektif dalam mencegah penularan COVID-19. Memakainya justru bisa membahayakan orang lain.
“Kalau orang terkonfirmasi sakit COVID-19 kemudian pakai masker ini, sama saja nggak pakai masker. Dia terlindungi dari ancaman luar, tapi justru mengancam orang di luar,” tegas dr Erlang dalam wawancara terpisah, Jumat, 14 Agustus 2020.
Terkait hal ini, dr Diah menjelaskan kemungkinan CDC mengeluarkan panduan tersebut untuk mengantisipasi risiko penularan COVID-19 secara airborne. Terlebih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memberikan pedoman tentang cara COVID-19 bisa menular dan salah satunya adalah melalui airborne.
“Jadi unsurnya adalah kehati-hatian dalam penggunaan masker seperti itu,” tuturnya. (DETIK.com/ROS/DIK)