PAMEKASAN, koranmadura.com – Pencairan BLT-DD tahap keempat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, untuk bulan Juli 2020 banyak yang tersendat. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Budaya (PKSB) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Hoirur Rohman.
“Yang pertama peraturan perubahannya kan baru kita terima itu di Permendes kalau tidak salah akhir bulan Juni kemarin, sehingga temen-temen di bawah harus mempelajari itu dulu karena selain BLT-DD kan ada prioritas dana desa lainnya. Yang kedua memang dari teman-teman di bawah itu terutama desa masih banyak yang belum memahami terkait dengan refocusing kegiatan dan relokasi anggaran karena kembali tadi, harus cermat untuk melihat kegiatan-kegiatan apa saja yang bisa di refocusing dan anggaran apa saja yang di relokasi, jadi harus berhitung dengan cermat,” ungkapnya, Rabu, 26 Agustus 2020.
Selain itu, desa masih melakukan proses musyawarah desa (Musdes) untuk penetapan KPM BLT-DD.
“Setelah itu temen-temen di bawah, di desa itu kan juga melaksanakan Musdes, nah ini juga Musdes itu selain Musdes untuk refocusing dan realokasi anggaran juga Musdes terkait dengan penetapan KPM BLT-DD lagi, bisa jadi KPM BLT-DD itu bisa bertambah, bisa berkurang, atau bisa berubah. Jadi itu, sehingga harus melakukan verifikasi lagi,” paparnya.
Dikatakan olehnya, sementara ini, yang sudah melakukan pencairan tahap keempat yakni ada 24 desa dari totsl 178 desa.
“Desa yang sudah mencairkan Rp 300 ribu itu sampai kemarin kita menerima laporan 24 desa dari 178 desa. Kecamatan Kadur tuntas 10 desa, Larangan ada 12 yang sudah, terus Pamekasan 1 desa yang sudah, Pademawu ini satu desa yang sudah,” jelasnya. (SUDUR/ROS/DIK)