PAMEKASAN, koranmadura.com – Rencana perluasan lahan untuk pembangunan kios dan los Pasar Pakong, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, gagal dilakukan tahun ini. Hal itu terjadi karena harga lahan yang hendak dibeli tidak sesuai dengan yang dipatok oleh Pemkab.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Imam Hidajad mengatakan, pembelian lahan itu sudah direncanakan untuk penambahan kios. Namun ahli warisnya tidak setuju.
“Sudah direncanakan lahan untuk perluasan di belakang sebelah barat itu (kios yang dibangun) ada tanah, kemarin itu sempat disepakati, tetapi ada ahli warisnya juga belum sepakat dengan harga yang telah kita patok,” katanya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Dikatakan olehnya, harga yang dipatok oleh Pemkab melalui konsultan sekitar Rp 2 miliar, tetapi ahli waris tidak setuju karena minta harga di atasnya.
“Kita patokannya tetap harga presel ada konsultan yang bisa menentukan harga yang layak sehingga kita harus berhati-hati, untuk harga tidak sampek 2 M dan untuk jelasnya saya juga belum tahu karena hal itu waktu kadis lama, saya juga kurang paham dan tidak tahu berapa luasnya. Seandainya kemarin bisa terealisasi mungkin pedagang sudah bisa tertampung,” paparnya.
Mantan Kabid Kemetrologian dan Perdagangan Disperindag Pamekasan itu akan berupaya mencari solusi untuk bisa menampung para pedagang pasar yang belum mendapatkan jatah kios yang sudah dabangun sebelumnya.
“Tahun ini tetap ada pembangunan, ya kita nanti cari lahan-lahan yang bisa kita manfaatkan untuk menampung para pedagang,” paparnya. (SUDUR/ROS/DIK)