SAMPANG, koranmadura.com – Tidak ingin kelestarian salah satu budaya masyarakat Madura memudar, perlombaan karapan sapi di wilayah pantura, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, disambut penuh antusias oleh para pencinta se-Madura dan masyarakat setempat.
Salah satu pecinta karapan sapi asal Kecamatan Ketapang, Abdus Salam menyampaikan, diadakannya event karapan sapi karena dinilai terlalu lama kosong dan banyaknya permintaan para pecinta dan dari tokoh madura yang menyukai budaya karapan sapi, terlebih karena adanya pandemi Covid-19.
“Karena dasar itulah, kami yang ada di wilayah Ketapang, Kabupaten Sampang, ditunjuk oleh para tokoh madura untuk menggelar kebudayaan karapan sapi untuk dijadikan percontohan di masa pandemi Covid-19 agar salah satu budaya yang dimiliki masyarakat Madura tidak punah. Event karapan sapi ini juga sebagai ulang tahun yang pertama grup sapi big bos dan jet matic,” kata tokoh asal Ketapang ini, Senin, 10 Agustus 2020.
Lanjut Abdus Salam, salah satu tokoh Pantura Sampang ini mengatakan, event karapan sapi yang berlangsung selama dua hari sejak 8-9 Agustus 2020 kemarin diikuti para pencinta karapan sapi se-Madura dengan sebanyak 136 pasang sapi yang terbagi dua kategori kelas yakni kelas pemula dan kelas profesional.
“Untuk hari Sabtu kemarin diikuti 88 pasang dan pada minggunya diikuti 48 pasang sapi karapan dengan memperebutkan mobil dan sepeda motor. Sekali lagi kami tegaskan, event budaya karapan sapi ini tetap mematuhi protokol kesehatan serta berbagai dukungan dari pihak Polres, Dinkes, BPBD, Satpol PP serta gugus tugas Covid-19, supaya ajang event ini dijadikan percontohan di masa transasisi menuju new normal,” katanya. (MUHLIS/ROS/VEM)