BANGKALAN, koranmadura.com – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang tertunda akan dijadwalkan kembali.
Hal tersebut berdasarkan persetujuan melalui Peraturan Bupati (Perbub), nomor 420/2548/433.112/2020, Tentang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Kabupaten Bangkalan.
Direncanakan, uji coba PTM tersebut akan digelar pada tanggal 31 Agustus 2020 yang akan datang. Sekolah yang bisa melaksanakannya di SMAN 1 Tanjung Bumi, SMKN 1 Tanjung Bumi dan SLB Negeri Keleyan, Socah.
Baca: Uji Coba KBM Tatap Muka SMA/SMK di Bangkalan Batal, Ini Alasannya
Kasi SMA dan Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK), Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur, Wilayah Bangkalan, Moh. Fauzi menyampaikan, alasan uji coba dilakukan di SMAN 1 Tanjung Bumi karena di daerah tersebut masih cukup aman.
“Berdasarkan peta sebaran Covid-19 dari Pemrov Jatim, ada lima kecamatan yang melandai, tapi yang cukup aman di Tanjung Bumi itu,” kata Fauzi, sapaan akrabnya, Rabu, 26 Agustus 2020.
Menurutnya, karena Bangkalan saat ini masuk zona kuning alias risiko rendah dalam penyebaran virus Corona, maka uji coba PTM ini dibatasi 50 persen dari jumlah total siswa di sekolah. Setiap kelas tidak diperbolehkan melebihi 18 orang.
“Walaupun sisanya siswa tidak masuk tatap muka, tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui jarak jauh. Tidak istilahnya libur,” katanya.
Ditanya persiapan, Fauzi menuturkan, tiga sekolah yang ditunjuk uji coba PTM tersebut sudah siap melaksanakannya. Karena, sebelum ada penundaan dari jadwal yang ditentukan di awal sudah mempersiapkannya.
“Saat ini, hanya melakukan rapat koordinasi saja untuk memantapkan,” paparnya.
Dilanjutkan Fauzi, agar di sekolah tidak menjadi klaster Covid-19, maka setiap sekolah sudah diterapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat yang dianjurkan oleh pemerintah. Yakni, mulai dari alat cek suhu hingga tempat cuci tangan.
“Menyediakan alat cek suhu, tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan ruangan, face shield (penutup wajah), masker, jaga jarak,” terangnya.
Fauzi berharap, dalam pelaksanaannya nanti berjalan dengan lancar. “Harapan kami tidak ada kendala. Tidak menjadi klaster baru di dunia pendidikan,” tutupnya. (MAHMUD/ROS/DIK)