BANGKALAN, koranmadura.com – Akibat Covid-19, sensus penduduk di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur diberhentikan sejak bulan Juni 2020. Rencananya sensus untuk update data terbaru tersebut akan dilanjutkan lagi pada bulan September mendatang.
Kepala BPS Bangkalan Widarto Adi Diswanto menuturkan, anggaran untuk program sepuluh tahun sekali itu mencapai Rp 3 miliar. Peruntukannya, salah satunya untuk gaji tenaga pembantu yang akan melakukan sensus ke setiap desa.
“Anggaran saat ini sebesar Rp 3 miliar, itu sudah dipangkas sebesar Rp 7 miliar, karena wabah virus Corona,” kata Widarto, sapaan akrabnya, Selasa, 18 Agustus 2020.
Hingga saat ini masyarakat Bangkalan yang melakukan sensus penduduk secara mandiri melalui via online hanya mencapai 10 persen dari jumlah penduduk yang ada. Capaian itu juga masih belum memenuhi target sensus penduduk online (SPO) yang ditentukan.
“Sensus online capai 10,6 persen dari 996.000 jiwa di Bangkalan, masih belum capai target dari 20 persen yang ditetapkan,” katanya.
Pelaksanaan sensus penduduk yang di mulai tanggal 1 September yang akan datang itu menggunakan metode sensus online, namun dalam pengisiannya akan dipandu oleh petugas.
Namun demikian, jika daerah tersebut tidak mengakses internet, kata Widarto akan menggunakan kuisioner. “Ini khusus yang tak terjangkau internet, jika yang terjangkau tetap menggunakan sensus online,” imbuhnya.
Apakah sensus penduduk yang masih tersisa 90 persen akan rampung sampai akhir tahun? Widarto menyampaikan, sensus penduduk ini tidak bisa dilanjutkan pada tahun 2021 yang akan datang. Jadi, tahun ini kegiatan tersebut harus selesai.
“Semua masyarakat harus melakukan sensus penduduk, nanti akan dipandu agar selesai tepat waktu,” tutupnya. (MAHMUD/SOE/DIK)