SUMENEP, koranmadura.com– Dalam membangun Sumenep ke depan, Achmad Fauzi rajin turun ke bawah. Menemui masyarakat, meminta nasihat para kiai hingga melakukan serap aspirasi bersama guru ngaji.
Seperti yang dilakukan Fauzi di kediaman KH Noval, tepatnya di Desa Tambak Agung Ares, Kecamatan Ambunten, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Putra penggerak Ansor Sumenep ini memenuhi undangan para guru ngaji dan tokoh masyarakat dari beberapa desa untuk berdiskusi terkait Sumenep ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, mereka meminta bacabup yang dipasangkan dengan Ketua Muslimat NU dalam Pilbup Sumenep untuk terus memperjuangkan dan memperhatikan kesejahteraan guru ngaji.
Achmad Fauzi mengungkapkan bahwa kedatangan dirinya ke Ambunten tidak lain untuk silaturahim dengan para guru ngaji dan tokoh masyarakat. Sekalian, lanjut Fauzi, membuka diskusi dengan mereka.
Menurut pria yang supel dan merakyat ini, guru ngaji merupakan para pahlawan bagi para generasi. Mereka sebagai peletak dasar pengetahuan dan pendidikan agama Islam sejak usia dini.
“Serap aspirasi bersama guru ngaji sangat penting untuk Sumenep mendatang. Sebab guru ngaji di desa-desa merupakan pahlawan. Mereka merupakan orang yang punya semangat juang melestarikan ayat-ayat Alquran,” ucap Fauzi, Rabu malam, 26 Agustus 2020.
Melalui guru ngaji, lanjutnya, mulai sejak dini generasi penerus Islam akan terdidik membaca Alquran yang baik dan benar, baik soal tajwid, makhraj, hingga makna yang tersirat maupun yang tersurat.
“Oleh karena itu, Pemkab Sumenep selama ini memberikan perhatian terhadap keberadaan guru ngaji ini. Termasuk memberikan bantuan kepada mereka. Karena peran mereka sangat urgen dalam membentuk kepribadian generasi qurani yang tangguh,” jelasnya.
Fauzi menegaskan, selama ini, dirinya bersama Bupati Sumenep, A Busyro Karim tidak pernah tidur. “Pemerintah tidak tidur. Kesejahteraan guru ngaji juga menjadi perhatian kami. Tahun ini kuota penerima juga ditambah. Kami hanya ingin melayani setulus hati,” ungkap Fauzi. (SOE)