SUMENEP, koranmadura.com – Banyak prestasi yang diraih Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sejak beberapa tahun terakhir. Namun, keberhasilan tersebut tentu saja tidak lepas dari tangan dingin Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim yang disokong dan diperkuat oleh Wabup Achmad Fauzi, yang notabennya sosok pemuda yang energik dan visioner.
Maka tak salah ketika kota Sumekar mendapatkan berbagai penghargaan atas prestasi selama hampir lima memimpin Sumenep. Sebut saja mendapatkan penghargaan Adipura, Kabupaten dengan Kota Layak Anak hingga Kabupaten Layak Pemuda.
Bahkan, prestasi yang membanggakan adalah mendapatkan penilaian keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama beberapa kali secara berturut-turut dan sejumlah penghargaan yang lain.
Prestasi WTP itu tak pernah diraih Kabupaten berlambang kuda terbang ini sebelum Achmad Fauzi mendampingi KH. Busyro Karim. Tak hanya satu kali melainkan hingga tiga kali berturut-turut, yakni tahun dari 2017, 2018 dan 2019 tahun kemarin. Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan.
“Duet Busyro dan Achmad Fauzi sudah sukses mengantarakan Pemkab Sumenep meraih penghargaan bergengsi. Termasuk adalah predikat WTP. Ini patut dipuji dan diapresiasi yang setinggi-tingginya,” kata Bagus Junaidi, aktivis lingkungan asal Kabupaten Sumenep,
Penghargaan yang diterima, terang dia, sebagai bentuk kinerja baik dalam pengelolaan keuangan di predikat WTP ini, dan juga sektor lainnya. Dengan begitu, menandakan jika pemkab terus bergerak dan berinovasi di berbagai sektor.
“Jadi, Sumenep ini sudah bergerak menuju trend positif. Tidak diam,” ungkapnya.
Apa yang dicita-citakan masyarakat, sambung dia, sudah dilaksanakan oleh Duet pasangan ini. Termasuk juga dalam bidang pembangunan.
“Intinya, dari tahun ke tahun sudah berhasil memberikan yang terbaik kepada masyarakat Sumenep,” tuturnya.
Sebab, penghargaan dan prestasi ini bukan untuk “penguasa” saja melainkan untuk masyarakat Sumenep sebagai objek dari kegiatan pemerintah.
“Dengan inovasi dan perkembangan pembangunan, maka beri waktu untuk melanjutkan lewat Bapak Achmad Fauzi,” tuturnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)