BANGKALAN, koranmadura.com – Akibat virus Corona yang tak kunjung usai membuat warga sulit melakukan bepergian jauh ke luar negeri. Termasuk bagi warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang hendak pergi merantau ke beberapa negara.
Salah seorang warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sholehuddin mengaku tidak bisa berangkat ke negeri Jiran sejak pulang kampung halaman pada Bulan April 2020.
Bapak dua anak putri dan dua putra itu merantau ke Malaysia karena ingin mencari nafkah keluarganya. Sejak memiliki istri, Sukimah, pria asal Desa Lembung, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan, banting tulang bekerja di Malaysia.
Namun, karena virus asal Wuhan, China ini belum juga usai, Sholeh tidak bisa berangkat lagi ke Malaysia. Karena saat ini, jika melakukan bepergian jauh harus dilakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan kondisi tubuh. Apalagi, negara yang menganut sistem kerjaan itu belum tentu bisa terapkan aktivitas bekerja.
Karena sebagai tulang punggung keluarga di rumahnya, maka Sholeh harus berpikir ekstra untuk mendapatkan uang. Jadi, mau tak mau ia harus menekuni kembali hobi dahulu yang sempat vakum, yaitu pengrajin pot bunga.
Sholeh saat ini memang tidak memiliki tempat khusus untuk membuat pot bunga, ia hanya menggunakan tempat seadanya di depan rumahnya. Namun, ia menyebutkan soal kualitas sudah tak diragukan lagi.
Saat wartawan koranmadura.com ke lokasi, Sholeh sibuk produksi pot bunga pesanan dari berbagai daerah. Tampaknya, tidak punya waktu istirahat karena begitu banyak pesanan yang harus diselesaikan.
“Saya hobi koleksi bonsai dan buat pot bunga sendiri. Dulu sebelum ke Malaysia saya sering buat pot. Sekarang saya buat lagi di rumah sendiri,” kata Shaleh, Minggu, 02 Agustus 2020.
Dalam satu hari, Sholeh bisa memproduksi puluhan pot bunga. Dalam pengerjaannya, ia melakukan sendirian. Karena sudah menjadi pekerjaan dalam kesehariannya, jadi bentuk pot bunga seperti apa pun bisa dikerjakan.
Berbagai jenis pot bunga yang dibuat oleh Sholeh, mulai dari bentuk oval hingga segi enam. Ia juga menerima pemesanan pot bunga sesuai permintaan konsumen.
“Ada pot oval, segi enam dan bulat. Banyak juga motifnya. Sesuai pemesanan,” katanya.
Untuk harga, pastinya bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Apalagi, kata Sholeh bagi berpenghasilan menengah ke bawah. Mulai dari harga Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribu.
“Berbagai jenis ukuran, harga bisa dijangkau Rp 30-200 ribu dan tergantung dari pemesanan,” ucapnya.
Dirinya berharap dengan usaha jadi pengrajin pot bunga ini bisa menutupi kebutuhan keluarga. Selain itu, virus Corona yang tak pandang bulu itu juga cepat usai. Agar bisa berangkat bekerja ke Malaysia lagi.
“Semoga cukup buat makan di rumah. Yang penting virus Corona cepat berakhir,” tutupnya. (MAHMUD/SOE/VEM)