SUMENEP, koranmadura.com – Tim dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan pemantauan (verifikasi lapangan) terkait kesiapan sejumlah sekolah yang akan dijadikan percontohan pembelajaran tatap muka, Selasa, 18 Agustus 2020.
Beberapa sekolah yang dipantau tim kali ini ialah SMA Negeri 1 Sumenep, SMK Negeri 1 Sumenep, dan SLB (sekolah luar biasa). Ikut dalam rombongan, di antaranya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sumenep.
Verifikasi lapangan ke sekolah-sekolah kali ini merupakan kali kedua yang dilakukan tim dari Satgas Penanganan Covid-19 Sumenep. Pertama ialah pada 12 Agustus lalu.
Sekretaris I Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi menyampaikan verifikasi lapangan itu sesuai dengan rekomendasi dari Bupati Sumenep.
Hasil dari verifikasi lapangan yang dilakukan hari ini, menurut Rahman, kesiapan beberapa sekolah tersebut untuk menerapkan protokol kesehatan sudah ada peningkatan.
“Cuma memang, khusus SMK Negeri 1 ada beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti. Misalnya ruang isolasi di sekolah yang belum ada skatnya, itu harus diberi skat,” ungkapnya.
Sesuai rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19, sejauh ini di Sumenep masih ada tiga sekolah yang akan dijadikan percontohan. Yaitu SMA Negeri 1, SMK Negeri 1, dan SLB.
“Kalau ini sukses menerapkan protokol kesehatan, bisa dijadikan pilot project yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain nantinya,” papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep ini.
Selebihnya Rahman menyampaikan, hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya hari ini akan langsung dilaporkan kepada Bupati Sumenep. “Nanti Bapak Bupati yang akan menentukan, dibuka atau seperti apa,” tambahnya.
Sekadar diketahui, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk semua jenjang pendidikan di Sumenep sudah beberapa bulan ditutup sementara akibat pandemi Covid-19.
Saat ini, kasus Covid-19 di kabupaten paling timur Pulau Madura sudah mulai terkendali, namun belum bisa dikatakan telah selesai sepenuhnya.
Bahkan sejak 12 Agustus 2020 lalu, berdasarkan peta epidemologi atau zona risiko Covid-19 Jawa Timur, Sumenep sudah berstatus zona kuing atau risiko rendah. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)