PAMEKASAN, koranmadura.com -Puluhan pedagang pasar yang tergabung di Forum Komunikasi “Penjual Konveksi” Pasar Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat, Senin, 10 Agustus 2020.
Kedatangan mereka menolak menempati Los yang dibangun oleh pemerintah tersebut. Hal itu dinilai terlalu kecil dan tidak sesuai dengan diharapkan oleh mereka.
“Los kami dan teman-teman itu tidak sesuai dengan los yang lama, los yang lama itu 2 meter x 1 ½ ruangan dulu, dan sekarang sekarang 1½ x 1 ¼, ini jelas tidak sesuai, ini jauh yang diharapkan,” jelas Kordinator Forum Komunikasi “Penjual Konveksi” Pasar Pakong, Muhamad Muhtar.
Ia meminta kepada pihak Disperindag untuk memberikan solusi yang terbaik guna menghindari gejolak dari masyarakat atau pedagang yang di bawah.
“Alhamdulillah bapak Kepala Dinas Perindag Pamekasan akan siap survei langsung ke bawah, kalau ini tidak sesuai mungkin akan ditindaklanjuti,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Pamekasan, Imam Hidajad mengatakan mereka melakukan audensi karena masih belum puas terkait dengan penempatan Los yang sudah disediakan pemerintah.
“Kita dari pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin, kita telah memberikan hak-hak sesuai dengan yang mereka miliki. Namun karena kondisinya di Pasar Pakong jumlah pedagang dan jumlah lokasinya tidak memadai, sedangkan pedagang 600, sedang kan lokal kios maupun los sekitar 400 yang ada. Jadi mereka tidak puas lah, jadi ada beberapa yang tidak puas dengan pembagian itu,” ungkap Imam Hidajad.
Mantan Kepala Bidang pengawasan dan kemetrologian Dinas Perdagangan itu berjanji akan melakukan pengecekan langsung di lokasi tersebut.
“kita cek langsung kondisinya kemudian apa nanti solusinya yang akan diberikan termasuk solusi kita dan solusi dari para pedagang, karena pemerintah memberikan solusi seperti itu, karena perluasaan tidak lagi memungkinkan di situ,” paparnya. (SUDUR/DIK)