SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim meminta prinsip-prinsip kenormalan baru (new normal) betul-betul dilaksanakan oleh semua pihak. Teruma selama pelaksanaan pilkada.
Hal itu disampaikan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep saat dikonfirmasi terkait upaya pemerintah dalam mengantisipasi adanya klaster pilkada di daerahnya.
“Prinsip-prinsip new normal, mulai dari di KPU sampai di TPS (tempat pemungutan suara) nanti, harus dilaksanakan,” ujarnya, Rabu, 9 September 2020.
Untuk menjalankan prinsip-prinsip new normal pada pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati tahun ini, menurut Bupati pihaknya telah menyiapkan anggaran.
“Sudah ada anggaran di KPU. Misalnya tentang kewajiban semua harus di-rapid test. Itu, kan, besar sekali anggarannya,” tambah mantan anggota DPRD Sumenep dua peride ini.
Terkait hal ini, sebelumnya Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Sumenep Rafiqi menyampaikan, sejak awal pihaknya sudah menerapkan prosedur ketat dalam melaksanakan beberapa kegiatan tahapan pilbup tahun ini.
“Termasuk kemarin waktu coklit (pencocokan dan penelitian) data pemilih oleh PPDP (petugas pemutakhiran data pemilih), seluruh petugas di-rapid test dan harus menggunakan APD saat coklit ke rumah-rumah warga,” paparnya, Rabu, 9 September 2020.
Di samping itu sejak awal KPU Sumenep juga getol mengampanyrkan protokol kesehatan, seperti mengajak rajin cuci tangan dan pakai masker. Hal tersebut dimulai dari d internal KPU dan jajarannya.
“Ke depan yang perlu terus kita kampanyekan ialah bagaimana masyarakat, dalam hal ini calon pemilih, agar lebih disiplin lagi menghadapi masa kampanye,” tambah Rafiqi. FATHOL ALIF/ROS/VEM