PAMEKASAN, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menyebut Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, telah menetapkan SK terkait desa terdampak kekeringan tahun 2020.
Dalam SK yang sudah ditetapkan oleh Bupati Pamekasan itu ada 77 desa yang disebut mengalami dampak kekeringan. Rinciannya, terdiri dari 311 dusun dan 11 Kecamatan. Sementaraa dua Kecamatan, yakni Kota dan Pakong tidak termasuk wilayah kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Kencan Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus mengatakan, SK Bupati tentang penetapan jumlah desa yang mengalami kekeringan sudah dilakukan di akhir Bulan Agustus kemarin.
“SK itu sudah ditetapkan pada Bulan Agustus kemarin yang terdiri dari siaga darurat, penetapan desa kekeringan, terus kemudian tanggap darurat kekeringan dan semua itu sudah selesai. dan hasil pendataan itu ada 77 Desa yang terdiri dari 311 dusun untuk tahun ini,” katanya, Jumat, 4 September 2020.
Setelah itu, pihaknya akan melakukan distribusi air bersih ke setiap desa. Namun pihaknya masih akan melakukan launcing atau peresmian yang akan dilakukan oleh Bupati Pamekasan pada 7 September 2020 mendatang.
“Launcing Pendistribusian air bersih ini akan pada tanggal 7 September 2020 dan itu akan dilaksanakan dengan serentak,” paparnya.
Dengan demikian, ia berharap, distribusi air yang akan dilakukan setiap desa bisa bermanfaat dan tidak digunakan untuk kebutuhan menyiram tanaman ataupun tembakau.
“Ya tentunya dimasa kekeringan ini, pemerinath kabupaten akan membantu masyarakat dengan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti minum, mandi, cuci, jadi tidak diperuntukkan untuk menyiram tembakau dan semacamnya,” jelasnya. (SUDUR/ROS/VEM)