SAMPANG, koranmadura.com – Dugaan pemotongan honor dana kapitasi Jasa Pelayanan (Jaspel) program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk pegawai di Puskesmas Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tampaknya berbuntut panjang.
Pasalnya, kini Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kepolisian Resor (Polres) setempat telah melakukan pemeriksaan terhadap belasan penerima honor hingga sejumlah dokter yang bekerja di puskesmas tersebut.
Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Riki Donaire Piliang melalui Kanit III Tipikor Ipda Indarta menyatakan, kaitan dugaan pemotongan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap belasan penerima jaspel tersebut. Bahkan pada Sabtu, 26 September lalu telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga dokter yang juga penerima jaspes.
“Sampai sekarang, sudah ada 16 penerima yang sudah kami mintai keterangan. Bahkan Sabtu, beberapa hari lalu, kami juga meminta keterangan kepada tiga penerima jaspel lainnya, kebetulan tiga dokter yang kami panggil yaitu dari dokter umum dan dokter gigi. Kami panggil kaitannya dengan mekanisme dan realisasi jaspel di puskesmas robatal,” ujar Ipda Indarta melalui sambungan telepon, Senin, 28 September 2020.
Menurutnya, tidak semua pegawai ASN dan kontrak yang mendapatkan dana jaspel itu. Berdasarkan datanya, ada sebanyak 40 orang penerima jaspes di puskesmas robatal. Sedangkan sasaran penerima Jaspel di Puskesmas Robatal meliputi unsur pegawai yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak baik yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Totalnya ada 40 pegawai Puskesmas Robatal yang menerima Jaspel, yaitu meliputi ASN dan tenaga kontrak,” jelasnya.
Ditanya keterangan 16 saksi sudah mencukupi, Ipda Indarta mengaku akan melakukan pemanggilan kembali. Sebab dalam proses pemeriksaan sebelumnya, ada saksi yang menyebutkan salah satu nama yang patut digali lebih dalam.
“Jadi perlu kami konfirmasi kepada nama yang disebut itu. Jadi dilihat konteksnya, kalau sekiranya keterangan 16 penerima itu mendukung, ya tidak perlu kami panggil semua penerima jaspel. Dan jika belum mendukung ya tinggal memanggil penerima lainnya,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)