SAMPANG, koranmadura.com – Meski memasuki musim panen 2020, harga pasaran tembakau di daerah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, membuat petani harus menjerit lantaran anjlok.
Kasi Bina Usaha Perdagangan dan Produksi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang, Adil menyatakan, sebagian tanaman tembakau milik petani di musom tanam 2020 di wilayahnya sebagian sudah memasuki musim panen.
Namun begitu, pada musim saat ini harga tembakau dinilainya masih belum memihak kepada para petani. Hal itu disebabkan harga terbakau masih jauh dari harapan lantaran sejumlah pabrik yang biasa membeli tembakau ke petani di wilayahnya saat ini mayoritas tidak melakukan pembelian.
“Sehingga sangat berpengaruh pada harga tembakau karena minimnya pabrik untuk membeli tembakau milik para petani,” katanya kepada awak media, Selasa, 8 September 2020.
Berdasarkan hasil monitoring di bawah, menurut Adil harga tembakau diketahui anjlok yaitu berada di kisaran Rp 14 ribu untuk tembakau jenis biasa dan Rp 30 ribu per kilo gram untuk tembakau jenis standar.
“Kalau jenis tembakau yang kualitasnya lebih bagus yaitu tembakau gunung, itu seharga Rp 32 ribu per kilo gramnya, tapi harga standarnya tembakau ini seharga Rp 50 ribu per kilo gramnya,” katanya.
Anjloknya harga tembakau pada jelang musim panen saat ini, menurutnya karena sementara ini masih hanya satu pabrik saja yang melakukan pembelian. Sedangkan pada musim tahun lalu terdapat tiga pabrik yang melakukan pembelian tembakau milik petani sampang.
“Sekarang hanya pabrik Gudang Garam yang melakukan pembelian. Kalau tahun kemarin, ada tiga pabrik lainnya yang melakukan pembelian di antaranya dari Sampoerna, Bentoel, dan Class mild. Kami juga kurang tahu kenapa sejumlah gudang itu tidak membeli, apakah karena tutup akibat dampak pandemi Covid-19 atau lainnya. Saat ini kami masih mencari informasi ke bawah,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS/VEM)