PAMEKASAN, koranmadura.com – Siswa dari salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terpaksa harus keluar rumah untuk memenuhi proses belajar mengajar secara daring.
Belajar daring yang diterapkan di tengah Pandami Covid-19, ini cukup menyulitkan bagi sebagian siswa yang tidak memiliki jaringan internet secara mandari.
Untuk itu, mereka harus keluar rumah untuk mencari jaringan internet wifi yang difasilitasi oleh instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah.
Fasilitasi Wifi yang dimanfaatkan sebagian siswa yaitu wifi miliki kantor pengawas Kemenag Pamekasan di Jl. Brawijaya.
Pengawas Menengah Kemenag Pamekasan, Nurul Ulum menyampaikan, siswa yang memanfaatkan jaringan wifi kantor Kemenag Pamekasan yang tidak memiliki kouta internet. Mereka rela belajar daring sekalipun di pinggir kali.
“Pekerjaan orang tua mereka (siswa) tukang becak, ada yang petani ada juga yang jualan kopi,” kata Nurul Ulum, saat memantau siswa belajar daring di pinggir kali.
Menurut Nurul Ulum, fasilitas wifi kantor pengawas Kemenag Pamekasan terbuka untuk siswa maupun mahasiswa yang membutuhkan sambungan internet.
“Semoga bermanfaat bagi siswa, kami terbuka buat anak-anak sekolah yang membutuhkan internet,” terangnya. (RIDWAN/ROS/VEM)