BANGKALAN, koranmadura.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) madrasah di lingkungan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur akan digelar minggu depan.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Bangkalan, Abd. Hamid. Menurutnya, saat ini masih dalam proses pengajuan proposal dari lembaga yang siap melaksanakan PTM.
“Pengajuan proposal kesiapan sampai tanggal 3 September. Tanggalan 7 direncanakan pelaksanaan PTM,” kata Hamid, Selasa 1 September 2020.
Pengajuan tersebut, akan dikaji terlebih dahulu oleh pihak Kemenag. Tentunya, akan melihat tingkat keamanan dalam penyebaran virus Corona, alias Covid-19. Apa lagi, kata Hamid, saat ini di kota salak berubah lagi ke zona orange.
“Awalnya kuning, sekarang berubah lagi ke orange. Maka kami akan mempertimbangkan daerah yang rendah penyebaran virus Corona,” katanya.
Selain itu, pelaksanaan PTM harus mendapatkan persetujuan dari semua wali murid di sekolah tersebut. Sebagai orang tua, juga berhak menolak anaknya ikut belajar tatap muka.
“Misal orang tua ada tak setuju, maka harus dilayani secara non tatap muka, sisanya tatap muka,” ucapnya.
Secara teknis bagi sekolah yang menggelar PTM, katanya hanya 50 persen dari jumlah siswa di lembaganya yang masuk sekolah secara tatap muka. Setiap kelas dibatasi hanya 15 siswa.
Selain itu, lanjut Hamid setiap lembaga juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Hal itu guna menghindari penyebaran virus asal Wuhan, China.
“Dibatasi 50 persen, satu kelas 18 siswa. Tentunya harus terapkan Prokes Corona,” katanya. (MAHMUD/ROS/VEM)