BANGKALAN, koranmadura.com – Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) PLN Wilayah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur didemo oleh sejumlah warga setempat, Selasa, 29 September 2020.
Kedatangan mereka membawa persoalan yang dikeluhkan oleh masyarakat Bangkalan. Diantaranya, mulai dari pelayanan hingga kinerja petugas PLN yang dinilai lamban.
Koordinator Lapangan (Korlap), Ach. Annur menyampaikan, ada beberapa pedesaan di Kabupaten Bangkalan menjadikan langganan pemadaman listrik. Akibatnya, akan menghambat aktivitas masyarakat.
Bahkan, lanjut Ahmad, sapaan Ach. Annur ada salah satu masyarakat mengadu kepada dirinya, terkait permintaan penyambungan daya listrik yang tak kunjung dilaksanakan.
“Apalagi pemadamannya di waktu malam hari, salah satunya di Geger. Terus ada salah satu KWH yang sudah mencapai satu tahun belum disambung,” papar Ahmad.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti persoalan kinerja petugas PLN. Ahmad menyayangkan atas tingginya jumlah tunggakan di Kabupaten Bangkalan. Katanya, jika hal tersebut dibiarkan akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Oleh karena itu, pihaknya meminta nama-nama pelanggan PLN yang masih belum melunasi biaya tarif listrik. Agar, pihaknya juga ikut membantu menekan jumlah tunggakan itu.
“Tunggakannya pada tahun 2018 sebanyak Rp 4,7 M, dan 2019 sebanyak Rp 2,9 M, kami minta secara by name by address,” katanya.
Sementara Manajer ULP PLN Unit Kabupaten Bangkalan, Pangky Yonkyanata menyampaikan, jika ada permainan harga penyambungan KWH baru dan tak sesuai dengan ketentuan, maka hal itu bukan dari petugas resmi PLN.
“Kami tegaskan bukan murni dari kami dari PLN,” tegasnya
Penyambungan KWH 450 VA diperkirakan menghabiskan biaya Rp 421.000. Sedangkan untuk 900 VA sebesar Rp 843.000. Uang tersebut akan ditransfer atau dibayar melalui bank atau toko modern. Sedangkan selebihnya, seperti pemasangan instalasi dapat membayar ke pihak rekanan, sesuai negosiasi calon pelanggan.
Terkait permintaan nama- nama pelanggan yang nunggak membayar tarif listrik. Pangky tak bisa memberikan data tersebut. Karena, katanya hal itu menjadi rahasia perusahaan. Namun demikian pihak berjanji akan bekerja maksimal untuk menekan tunggakan.
“Kami akan sosialisasikan dan tagih ke pelanggan-pelanggan,” tutupnya. (MAHMUD/ROS/VEM)