SAMPANG, koranmadura.com – Mengejar haknya untuk diakui sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), sejumlah Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) non ASN asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mendatangi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (TAU-KSP), Ali Mochtar Ngabalin untuk menyampaikan aspirasi.
Ketua FKPLKBI Kabupaten Sampang, Suswandari menyatakan, melalui acara Saresehan Nasional yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (FKPLKBI) di Aula Wisma Pepabri, Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kuningan, beberapa hari lalu, para PLKB tampaknya mendapat udara segar setelah mendengar penjelasan Ali Mochtar Ngabalin yang memberikan pintu perjuangan.
Selain itu, menurutnya, perjuangan PLKB di daerah untuk diakui menjadi PPPK hingga PNS perlu dilakukan bersama-sama melalui wadah forum.
“Kami tidak akan main-main dalam memperjuangkan hak dan kepastian kerja teman-teman PLKB non pns yang ada di Sampang dan sudah menjadi amanah dari teman-teman yang harus kami perjuangkan mulia dari tingkat daerah sampai ke pusat,” terangnya, Sabtu, 5 September 2020.
Ditambahkan Sekretaris FKPLKBI Sampang, Irwanto mengaku, dalam mengemban amanah BKKBN RI melalui program Bangga Kencana sebagai petugas di daerah tidaklah mudah karena berbagai rintangan yang harus dilalui dan harus dipersiapkan, mulai dari menghadapi pola pikir masyarakat hingga medan yang harus dilalui dengan berjalan kaki bahkan harus menyeberangi sungai.
Maka dari itu kinerja para petugas PLKB di Sampang patut diperjuangkan hak-haknya.
“Di Sampang ada 55 PLKB, jadi kami harus memperjuangkannya. Tapi perjuangan itu juga tidak lepas dukungan antar petugas lapangan. Ditambah lagi beban biaya yang harus dikeluarkan untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Dan alhamdulillah, kemarin pertemuan FKPLKBI mulai mendapat kabar baik, karena Pak ngabalin memberikan pintu perjuangan kami,” akunya. (MUHLIS/ROS/VEM)